SULA, metro7.co.id – PT Mangole Timber Producers adalah perusahaan pabrik plywood yang beroperasi di Desa Falabisahaya, Kecamatan Mangoli Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara hingga tahun 2007.

Pabrik ini berencana untuk beroperasi kembali, persiapan untuk beroperasi kembali sudah dilakukan sejak tahun 2019 dibawah naungan PT Sumber Graha Maluku (Joint venture antara PT Sumber Graha Sejahtera atau Sampoerna Kayoe dan Barito Wanabinar Indonesia atau Barito Pacific).

Project pembangunan ini mengalami kendala sejak pandemi Covid-19, baru bisa dimulai kembali di tahun 2021 dengan peletakan batu pertama yang sudah dilakukan secara internal pada bulan Desember 2021.

Saat ini pembangunan telah memasuki tahap konstruksi yang ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2022.

PT Mangole Timber Producers (Mangtip), dengan produk berupa plywood dan wood pellet diperkirakan akan siap berproduksi pada pertengahan tahun 2023, dimana bahan baku utama akan dipasok dari hutan tanaman industri dari group sendiri.

Terdiri atas HTI PT Mangole Timber Producers dan PT Kalpika Wanatama di Pulau Taliabu dan Pulau Mangole, PT Kirana Cakrawala di Pulau Halmahera yang siap dipanen sesuai dengan prosedur yang berlaku guna menjaga kesinambungan sebagai wujud komitmen keberlangsungan produksi dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Mengutip pernyataan dari Head of Legal dan Corporate affair PT Mangole Timber Producers – Bapak Arif Budiantoro menyampaikan, aspek izin lingkungan PT Mangole Timber Producers tidak menggunakan AMDAL baru melainkan pembaharuan dan menyesuaikan dengan peraturan dan perpanjangan izin yang ada.

“Semua tahapan perizinan lingkungan telah diikuti dan disahkan oleh pihak yang berwenang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku Utara (Malut),” ucap Arif Budiantoro.

Terpisah, Yudi Siswanto selaku Area Head HRGA dan Eksternal PT Mangole Timber Producers mengatakan, Pengaktifan kembali pabrik dan hutan tanaman industri ini diharapkan akan meningkatan perekonomian dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal sekitar Maluku Utara khususnya kepulauan Sula dimana sudah sekitar 200 orang karyawan ltelah terlibat dalam proses pembangunan yang berjalan.

Lanjutnya, proses rekrutmen perusahaan juga akan dijalankan secara profesional dengan memberdayakan masyarakat lokal serta karyawan luar daerah agar terciptanya pertambahan penduduk, peningkatan ekonomi masyarakat dan Daerah.

“Perusahaan ini telah merekrut putra dan putri mangole untuk terlibat langsung dalam project pembangunan ini, diantaranya ada sebagai engineer, finance, atau HRD dll,” tutup Yudi Siswanto, Area Head HRGA dan Eksternal PT Mangole Timber Producers.