HALMAHERA UTARA, metro7.co.id –
Tugu Air Nusantara, adalah simbol dari kumpulan air keramat/suci dari berbagai suku di Indonesia. Diresmikan saat kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ke IV di Tobelo beberapa tahun silam. Sebagian airnya telah di tuangkan melalui ritual adat di Hulu Kali Mululu di kampung Wangongira dengan maksud agar setiap 5 tahun ketika melaksanakan pencucian atau penggantian air di monumen ini, akan diambil dari kali mululu.

Siklus 5 tahun sekali ini, merupakan simbol tahunan. Tanggal 7 Agustus 2020, sebagai momentum untuk melaksanakan ritual dan tak bisa ditunda.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Forum Konservasi Halmahera Utara, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata serta Sanggar Seni Dabiloha.

Diawali dengan ritual penggantian air di Monumen Air Nusantara oleh Tetua Adat dan anggota Sanggar Seni Dabiloha.

Sekertaris lembaga Adat Hibua Lamo, Ir Jesaya Banari yang juga pelaksana kegiatsn ini menyatakan, Pelaksanaan ritual penggantian air di Monumen Air Nusantara dilaksanakan sesuai dengan mementum peringati HUT RI ke 75 Tahun.

“Kami berharap, ke depan dapat dijadikan sebagai program berkelanjutan untuk peeingati ritual monumen air nusantara,” harap Banary.

Banary mengungkapkan, ada 1696 nama orang dan nama air keramat dari seluruh Indonesia. Dibawah dan dituangkan di monumen air nusantara Sehingga ini menjadi obyek wisata sejarah dan budaya, karena monumen ini.

“Monumen air nusantara satu satunya di Indonesia, selayaknya, menjadi icon daerah ini,” paparnya.

Asisten I Bidang Pemerintahan Drs E J papilaya, MTP mewakili Bupati, dalam sambutannya mengatakan, pelakasanaan ritual penggantian Air di Monumen Air Nusantara ada filosofi.

“Air sebagai sesuatu yang bersih dapat kita lakukan, air merupakan sumber energi bagi kehidupan kita, dari energi ini, kita mampu membangun dan perkuat komunitas – komunitas agar dapat tumbuh,” ucapnya.

Bertepatan dengan peringatan HUT ke-75 RI, mengingatkan bahwa kita adalah Indonesia. Kita adalah Maluku Utara, kita adalah Halmahera Utara dan kita adalah kekuatan itu, melalui ritual pergantian air monumen air Nusantara dapat memberikan semangat dan kekuatan baru untuk membangun Nusa dan bangsa khususnya Halmahera Utara untuk terus menjadi kabupaten yang mantap dan jaya.

“Peringati ritual monumem air nusantara, bertepatan dengan HUt RI, maka kita galang kekuatan untuk Halut yang kuat,” ajaknya. ***