MALAKA, metro7.co.id – Dinilai lambat progres pembangunannya, Keluarga penerima manfaat (KPM) mengeluhkan bantuan jamban sehat (septik tank) tahun anggaran 2021 yang bersumber dari dana Alokasi Khusus (DAK) dan dikerjakan oleh salah satu CV yang namanya tidak di ketahui oleh masyarakat Desa Tafuli Satu, Kecamatan Rinhat Kabupaten Malaka.

Informasi didapat, sebanyak 88 unit jamban sehat (septik tank), hanya sekitar 10 titik penerima manfaat yang di bangun kamar closednya, sedangkan sisanya baru di bangun fondasi bahkan ada sebagian baru memperoleh bahan berupa semen dan material pasir satu ret.

Pantauan awak media di beberapa titik keluarga penerima manfaat septik tank di Dusun Oekefen dan Popeana Desa Tafuli Satu, Senin, (12/9/2022), nampak progres pembangunan kamar closed belum seratus persen rampung.

Sementaranya lubang tempat penyimpanan septik tank masih terlihat kosong dan sudah di tumbuhi semak belukar.

Salah seorang penerima mamfaat bantuan Jamban sehat atau septik tank atas nama Yasinta Metkono dusun Oekefen mengatakan bahwa, pembangunan kamar closet di lakukan sejak tahun lalu dan progresnya sampai hari ini seperti yang pak lihat. sementara untuk septik tank sendiri belum terpasang di lubang galian, walaupun barang-barangnya sudah di datangkan kontraktor sekitar tiga bulan yang lalu.

“Barang-barang itu di tumpuk saja di depan rumah saya dan anak saya. banyak masyarakat bertanya pada kami kalau barang-barang ini hanya untuk kami, jadi kami tidak mau kalau barang-barang di simpan terus di sini,” pungkasnya.

Sementara di titik yang berbeda warga dusun Popeana salah satu keluarga penerima manfaat bantuan septik tank atas nama Olimpas Sae juga mengatakan bahwa, sampai dengan saat ini kondisi bantuan yang diterima olehnya baru pengerjaan satu buah kamar closet itupun belum saratus persen kelar.

“Kita masyarakat ini mau bagaiamana, kalau di kasi seperti itu ya kita terima saja. tapi untuk kelancaran bahan-bahan yang di kasi sampai sekarang tidak ada, jadi kita mau bagaimana lagi kecuali ada pertimbangan dari bapak mereka supaya cepat selesai,” ujarnya.

Olimpas juga menjelaskan bahwa untuk kamar closet sejauh ini dirinya berupaya untuk mendatangkan bahan secara pribadi untuk melakukan pencoran lantai kamar dan slof atas tembok.

“Kita juga bisa buat sendiri tapi karna ada bantuan pemerintah, tapikan sampai dengan sekarang bahan belum ada yang antar,” pungkas Olimpas dengan nada harapan.

Dirinya menjelaskan bahwa banyak petugas dan orang yang datang foto bantuan tersebut, namun setelah di foto tidak ada tindak lanjut dari pihak tersebut.

“Mereka datang foto, ada yang dari dinas PU sebulan yang lalu. tapi setelah datang ambil foto progres bantuan lalu pulang tidak ada bahan datang,” tandasnya.

Sementara itu Pejabat pembuat Komitmen (PPK) tahun anggaran 2021 sumber dana Alokasi Khusus (DAK) dinas Pekerjaan umum dan Tata ruang kabupaten Malaka yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris pekerjaan umum dan tata ruang kabupaten Malaka, berulang kali di hubungi via telpon WA dan pesan singkat WA, juga tidak memberikan respon dan penjelasan kepada awak media. ***