MALAKA, Metro7 co.id – Memulihkan kehidupan dengan ajakan “Bumi Sehat Manusia Sejahtera” merupakan tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) tahun 2022 yang diserukan oleh Bapak Suci Paus Fransiskus.

Hal itu juga diimplementasikan oleh Bapak Uskup Atambua melalui surat gembalanya, APP kehidupan adalah sebuah undangan untuk memperbaiki relasi antara manusia dengan Allah dan sesama.

Ajakan sekaligus seruan yang disampaikan oleh Bapak Suci Paus Fransiskus dan Bapak Uskup Atambua, terurai dalam khotbah perayaan misa rabu abu yang di bawakan oleh Romo, Marselinus Nai Kei pada misa sesi ke tiga di Paroki Sta, Maria Fatima betun dekenat Malaka keuskupan Atambua, Rabu (2/3).

“Ada tantangan di depan mata kita, tetapi juga ada harapan dari Tuhan. Tantangannya, pandemi Covid-19 dan bumi yang rusak,” ujar Romo Marsel sapaan akrabnya.

Romo muda ini dalam khotbahnya lebih lanjut mengatakan bahwa, bapak Suci Paus Fransiskus mengajak kita melalui Laudato Si (Red) yang artinya membangun ekologi integral, sebagai upaya serius menyelamatkan bumi, sebagai rumah kita bersama dan memulihkan kehidupan pasca pandemi Covid-19.

“Harapannya, Yesus Kristus yang akan membantu kita menyusuri gelombang laut, rasa sakit, kematian dan keadilan, yang tidak memuat kata akhir atas tujuan hidup kita. Yesus meminta kita Jangan takut, karena Dialah yang memulihkan dan menyembuhkan,” imbuhnya.

Bapak Suci memberikan kita tiga saran sebagai wujud konkrit dari menjalankan APP tahun 2022 yakni, kita harus menganti konsumsi dengan pengorbanan, kita harus mengganti keserakahan dengan kemurahan hati, dan kita harus menganti pemborosan dengan saling berbagi.

“Sejalan dengan itu, Bapak Uskup dalam surat gembala APP 2022, juga mengajak para imam, biarawan/biarawati dan umat Allah, untuk belajar menjalani hidup di tengah kenormalan baru. dibatasi namun tidak terbelenggu oleh kesulitan hidup,” tandasnya.

Terdapat tiga hal dalam surat gembala bapak Uskup Atambua, sambung Rm, Marsel, Pr dalam khotbahnya yakni, Gambar dan rupa Allah. Manusia adalah makhluk yg bermartabat, agung karena diciptakan dari gambar dan rupa Allah. Membangun tatanan sosial. Memulihkan keretakan sosial, persaingan, permusuhan, konflik, pembunuhan dan perang adalah kejahatan melawan Allah. Menata bumi, mensejahterakan hidup. kita terpanggil untuk menata kembali bumi menjadi subur,hijau, sehat dan produktif agar memberi makan pada kita.

“Sumbernya ada pada diri manusia, yang lebih suka permusuhan, tendensi egosentristik, narcistik. Jalan damainya adalah kerelaan hati untuk mentahtakan Allah pada tempat-Nya dan memposisikan manusia yg wajar,” ujarnya.

Bacaan- bacaan suci pada hari ini mengajak kita untuk senantiasa bertobat, berdamai dengan Allah dan selalu hati-hati, tandasnya.

Nabi Yoel kata Romo Marsel dalam khotbahnya, tampil pada masa terjadi krisis yaitu bencana alam. yang terdiri dari bencana belalang dan kemarau yang berkepanjangan, mematikan. namun Yoel mengajak umat Israel untuk mengadakan upacara perkabungan dan pertobatan.

di akhir khotbahnya Romo, Marselinus Naikey mengutib beberapa penginjil yang mengatakan bahwa, koyakanlah hatimu, jangan pakaianmu. ajakan untuk berbalik kepada Tuhan karena Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

Pesan Yesus agar berhati-hatilah, jangan melakukan pertunjukan murahan dalam beriman kepada Tuhan, seruhnya.

Sedekah, doa dan puasa adalah ungkapan isi hati dan isi iman kepada Allah, bukan ajang pamer dan ajang cari muka. Iman butuh ketegasan dan kejelasan, iman abu adalah rendah hati, sabar, berdamai, berbalik dan kasih. sedangkan iman abu-abu adalah iman yang tidak jelas, tidak otentik, iman yang kelam, dan tertutup, pungkasnya.

“Selamat memasuki masa ret-ret agung bersama Tuhan. tidak ada kata terlambat dalam bertobat. kesempatan kita saat ini,
mari kita berbenah diri, mari kita selaraskan hidup dengan kehendak Tuhan,” pungkasnya.