MANGGARAI BARAT, metro7.co.id – Aprila Wulandari, bocah berusia delapan tahun meninggal dunia setelah tenggelam di kali
Wae Lampar, Jumat (28/8/2020), sekitar pukul 15.30 wita.

Kapolsek Sano Nggoang, Iptu I Wayan Merta menjelaskan, korban tenggelam saat sedang mencari kepiting di kali Wae Lampar, sekira tiga KM dari Kampung Indrong, Desa Golo Leleng, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) dari sejumlah saksi di lokasi kali Wae Lampar, pada Jumat (28/8/2020) korban bersama dengan tiga orang temannya, yaitu Katarina Mbut (20), Hermenelda Herina Satri (11) dan kakak korban, Maria Albergita Lalus (11) berangkat dari rumah sekitar pukul 15.00 Wita. Tiba di lokasi kali Wae Lampar sekitar pukul 15.30 wita langsung mencari kepiting.

“Pada saat sedang mencari kepiting, korban terpeleset di batu yang licin dan jatuh ke dalam sungai tersebut. Korban tenggelam dalam kali yang dalamnya kurang lebih 3 meter,” ujar Kapolsek Iptu I Wayan Merta saat dikonfirmasi media ini, Minggu (30/8/2020).

Kapolsek jelaskan, kakak korban, Maria Albergita Lalus sempat berupaya menolong korban tetapi sia-sia karena tidak bisa berenang. Katarina Mbut dan Hermenelda Herina Satri berteriak minta pertolongan.

Mendengar teriakan itu datanglah Jamaludin (19) pelajar dari Kampung Jewor, Desa Wae Wako, Kecamatan Lembor dan Yoseph Ugis (50) seorang petani dari kampung tetangga Jewor, Desa Wae Wako, Kecamatan Lembor berhasil menolong korban dari dalam air.

Korban lalu dibawah ke Puskesmas Wae Nakeng, Lembor, tetapi nyawanya tak tertolong. Korban meninggal dunia pada pukul 16.15 Wita.

Pada Sabtu (29/8/2020) pukul 10.30 Wita Kapolsek Sano Nggoang bersama Anggota Polsek dan beberapa keluarga korban meninjau TKP yang jaraknya kurang lebih 3 KM dari rumah korban dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Kepada keluarga korban, Kapolsek Sano Nggoang, Iptu I Wayan Merta menyatakan turut berbelasungkawa atas kejadian itu.

“Kepada kami, ibu kandung korban, Elisabeth Anus (36), ibu kandung korban
menyampaikan bahwa musibah tersrbut merupakan ajal dari korban dan kluarga menerima kejadian tersebut secara ikhlas,” ungkapnya. *