MAYBRAT, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten Maybrat melakukan penandatanganan nota kesepamahaman bersama Bank Papua Cabang Teminabuan dan terkait simpanan pelajar (Simpel) bagi 3.903 siswa Sekolah Dasar dan SMP 1.180 siswa yang beredar di wilayah pemerintahan kabupaten Maybrat.

Kegiatan simpel itu dibuka oleh bupati Maybrat, Drs. Bernard Sagrim, MM yang diwakili Sekda Maybrat, Jhoni Wai, S.Hut, M.Si yang dihadiri 13 kepala sekolah SMP dan 61kepala sekolah SD di Aula pertemuan Setda Maybrat, Selasa (17/11).

Sekda Maybrat mengharapkan kegiatan seperti ini sangat penting maka diikuti secara baik, dan hal yang belum dimengerti bisa ditanya.

“Misalnya sistem perbankan yang belum kita tau perlu tanya, dan kebijakan yang dilakukan pemerintah Maybrat merupakan upaya membangun siswa siswi di usia dini untuk giat menabung untuk masa depan khususnya dunia pendidikan,” singkatnya.

Selain itu kepala dinas pendidikan Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu, S.Sos, M.Si kepada media ini mengutarakan program Simpel ini merupakan kebijakan dari dinas pendidikan Maybrat membrikdaun visi dan misi bupati dan wakil bupati Maybrat periode 2017-2022.

“Kebijakan ini sebenarnya
dilakukan di tahun anggaran 2020 tetapi karena Pandemi Covid-19 sehingga implementasinya dilakukan saat ini,” ujarnya usai kegiatan sosialisasi.

Menurut Kadis Pendidikan, data base itu sudah lengkap, berdasarkan data secara nasional yang disingkrong melalui data Dapodik sekolah yang sudah terkafer di Dirjen Dikdasmen. “Ini pak bupati punya giat, melihat bahwa kita orang Maybrat ketika dapat uang langsung kasih habis, sehingga kebijakan bupati pakai dana Otsus untuk setiap siswa SD dan SMP di Maybrat mendapat Simpel, supaya anak-anak kita ada minat menabung sejak usia dini,” terang dia.

Ditanya terkait saldo awal kata dia, untuk SD Saldo awal itu sebesar Rp, 7.50.000 sedangkan SMP sebesar Rp, 1.000.000; Selanjutnya Kornelius mengakui bahwa sejak sosialisasi dibeberapa wilayah ini, banyak pertanyaan dari bunda PAUD dan TK terkait Simpel itu sebaiknya  dari PAUD dan TK.

“Sebenarnya begitu tetapi pihaknya mendapat arahan dari bupati pada 3 April 2020 lalu, untuk melakukan pendataan di SD dan SMP untuk Simpel itu,” akunya.

Dirinya berharap proses penandatangan nota kesepemahaman antara Pemkab Maybrat dan Bank Papua sudah jalan, tetapi ada ketentuan yang terikat disitu.

Simpel ini tidak memiliki SMS Banking, dan sistem lainya hanya kepentingan pendidikan. “Kita selamatkan generasi emas anak-anak Papua khususnya SDM orang Maybrat. Jadi data base kita masukan ke bank Papua setelah itu keluar buku tabungan dan ATM dan akan dilakukan launching oleh bupati dan menyerahkan itu ke siswa siswi yang ada,” tuturnya. *