BEKASI, metro7.co.id – Kepala Desa Sukamakmur Wawan Kurniawan yang juga Koordinator Petani mengungkapkan banyaknya keluhan masyarakat tani terkait menghilangnya pupuk urea subsidi di wilayah Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

“Padahal saat ini usia tanam padi sudah hampir 14 hari setelah tanam. Tentunya pupuk urea sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan padi,” ungkap Kades Wawan kepadametro7.co.id ,Sabtu (29/08/20)

Sementara itu, ketua KTNA Kabupetan Bekasi Darisalam saat dikonfirmasi metro7.co.id mengatakan hampir semua Kecamatan mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi, ini masih dalam pertanyaan ke mana pupuk bersubsidi di distribusikan oleh distributor.

“Kios mana dan berapa jumlahnya untuk siapa aja. Ini yg perlu kita cari tau,” tulisnya.

Ia pun menambahkan, akan mengirimkan surat ke dinas terkait tentang kelangkaan pupuk bersubsidi di semua kecamatan Kabupaten Bekasi

“Ya, nanti kita bahas bersama beberapa KTNA Kecamatan,” katanya.

Terpisah, penyuluh Pertanian Lapangan Aris Sukadam menjelaskan berdasarkan data pengajuan kebutuhan pupuk bersubsidi dari tingkat penyuluh pertanian lapangan seharusnya sudah tidak ada masalah.

“Kami sudah mangajukan berdasarkan kebutuhan pupuk dari petani bang,” jelasnya.

Aris pun menyampaikan berdasarkan perintah kepala dinas, sementara urea tambahan alokasinya belum bisa diambil dari Provinsi.

“Kepada para penyuluh, distributor dan kios di lapangan agar mensosialisasikan penggunaan pupuk NPK sebagai pengganti sementara pupuk urea,” imbuhnya.

Menurut Sekdes Sukakarya Suparman , penggunaan pupuk NPK selain harga nya mahal juga memberatkan para petani

“Biasanya penggunaan NPK hanya untuk campuran pupuk urea, jika petani full mengunakan NPK tentu menambah pengeluaran para petani,” ucap Sekdes Suparman kepada metro7.co id ,Sabtu (29/08/20) di kediamannya.

Selain itu, Sekdes Suparman mengatakan, jangan sampai para petani mengunakan pupuk kandang seperti jaman dahulu.

“Sekarang bukan jamannya lagi Kuda gigit besi, harusnya menjadi prioritas ketersediaan pupuk urea bersubsidi agar sesuai dengan program ketahanan pangan,” pungkas Sekdes Suparman. *