MUARADUA, metro7.co.id – Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan termasuk dalam wilayah yang cukup rentan terjadi bencana alam. Untuk meminimalisir itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Selatan merangkul tim ahli dari Universitas Sriwijaya.

Keterlibatan Universitas Sriwijaya itu guna memetakan risiko bencana di Bumi Serasan Seandanan. “Dengan berbagai kondisi yang ada di lapangan, setidaknya pemetaan dan kajian ini dapat mengurangi risiko yang diahadapi di lapangan,” kata Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo, Rabu (7/4/2021) siang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU Selatan, Dony Agusta, menambahkan, kajian ini sebagai pemutakhiran data lima tahun ke depan. Sebagai pendukung dokumen untuk mengambil langkah dalam penanggulangan bencana.

“Ini bagian dari pra bencana. Dalam pemutakhiran ini juga, kajian atau hasil selama lima tahun belakang jadi bahan untuk kajian pemutakhiran ini,” ujarnya.

Sementara itu, Tim Asistensi Tenaga Analisis Kebencanaan BPBD Sumatra Selatan (Sumsel), Sutopo, menerangkan, tidak banyak daerah di Sumsel yang memiliki kajian seperti OKU Selatan. Berdasarkan hasil kajiannya, OKU Selatan memiliki beberapa risiko bencana yang menghantui, mulai dari banjir hingga tanah longsor. Meski demikian, risiko yang dimiliki oleh Kabupaten OKU Selatan termasuk dalam risiko menengah.

“Ini dikarenakan kondisi Kabupaten OKU Selatan merupakan daerah perbukitan, sehingga diperlukan kesiagaan untuk meminimalisir berbagai risiko ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sutopo juga memaparkan sejumlah hal yang dapat dilakukan, mulai dari pra bencana hingga pasca bencana.[]