NIAS BARAT, metro7.co.id – Pemdes Wango Kecamatan Lolofitu Moi menerapkan kepada masyarakat cara untuk memproduksi Nira Are menjadi Gula, Senin (30/11/2020).

Turut hadir Camat Lolofitu moi Yareli Halawa, S.Pd beserta staf, Angota Polsek Lolofitu Moi Oktavianus Telaumbanua, Sarotani Gulo, BPD Desa Wango, LPM, PKK, aparat desa dan seluruh peserta pengelolaan nira aren di Desa Wango.

Kepala Desa Wango Yunius Halawa mengatakan bahwa pada kata pembukaan ini ia laporkan kepada Camat Lolofitu Moi bahwasanya pada kesempatan ini semua aparat Desa, BPD, LPM, dan PKK sudah sepakat untuk mengadakan sosialisasi tentang cara pengelolaan nira aren menjadi gula merah, gula pasir dan sebagainya.

Dalam hal ini pihaknya minta nara sumber dari asosiasi Ani Indonesia bagaimana cara mengelola nira aren menjadi bahan lain.

“Karna menurut pemantauan kami selaku perintahaan desa sangat bagus kalau nira aren ini di olah menjadi gula merah karna kebanyakan masyarakat Desa Wango petani aren dan ini sangat bagus untuk meningkatkan pencaharian masyarakat,” katanya.

Mewakili BPD Gamozaro Halawa menyampaikan, bahwa sangat berterima kasih pada kesempatan ini karna satu tahun sebelumnya telah mereka usulkan bagaimana cara mengubah gula aren menjadi gula merah.

“Pada tahun 2020 ini puji syukur bisa terkabulkan, maka bagi masyarakat Desa Wango atau peserta yang telah mengikuti bimtek ini tolong di perhatikan dengan baik karna ini sangat bermanfaat bagi kita semua untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa,” ujarnya.

Camat Lolofitu Moi Yareli Halawa menyampaikan, ia sangat menyambut baik pelatihan ini, maka kepada bapak/ibu tutor yang telah diundang supaya di perjelaskan dengan baik kepada peserta bimtek bagaimana cara yang bagus dan benar untuk mengelola nira aren, karna hal ini sangat penting bagi petani di Pulau Nias.

“Sepengetahuan saya di wilayah Kecamatan Lolofitu Moi ini bahkan se Kabupaten Nias Barat baru Desa Wango yang pertama sekali memproduksikan nira aren ini menjadi gula,” tutur Camat Lolofitu Moi.

Mewakili Polsek Lolofitu Moi, Oktavianus Telaumbanua mengatakan kegiatan ini sangat disambut baik, karena ini merupakan satu satunya cara untuk meningkatkan penghasilan atau pendapatan masyarakat Desa Wango.

“Semoga pelatihan ini berjalan dengan baik dan sukses serta tetap mematuhi protokol kesehatan,” tegasnya. *