NIAS, metro7.co.id – Pelaksanaan pengerjaan fisik APBDesa Tahun 2020 di Desa Sisarahili Sogae’adu Kecamatan Sogae’adu Kabupaten Nias, harus benar-benar dilaksanakan dan disesuaikan pada desain gambar dan RAB yang telah ditentukan, dan yang terpenting kwalitas yang saya inginkan tidak bisa ditawar-tawar terutama pada pembuatan gorong-gorong atau dwiker plat, Jumat (2/10/2020).

Hal ini ditegaskan Kepala Desa Sisarahili Sogae’adu “ARIZATULO ZANDROTO” saat awak media jejak fakta di lokasi kegiatan pengerjaan fisik.

Adapun pelaksanaan pembangunan mengatakan bahwa jenis yang dibangun Tahun 2020 lanjutan perkerasan jalan dari Dusun III (tiga) menuju Dusun I (satu) sepanjang 430 M dan di bangunan pendukung 2 (dua) unit dwiker plat.

Tim Pengelola Kegiatan yakni, Ketua : YUNIADA LAWOLO Jabatan Kesra, anggota : Kadus I (satu) SAMAELI LAWOLO, ALISOKHI ZANDROTO, EVERLIYAMAN WARUWU, dan BAZANGALULU ZANDROTO, anggaran pada pembangunan perkerasan jalan dan gorong- gorong sebesar Rp. 347.396.900,_ dan untuk di ketahui oleh warga telah ditempelkan papan kegiatan di lokasi fisik termasuk baliho APBDesa di depan Balai Desa Sisarahili Sogae’adu.

Pelaksanaan Dana Desa tidak ada yang ditutupi harus transparan dan terbuka, dari kita,untuk membangun desa “ucapnya”

Untuk pengerjaan pembangunan perkerasan jalan dan gorong-gorong seluruh masyarakat dilibatkan untuk bekerja, kecuali yang sudah tua dan anak-anak di bawah umur, selain itu bekerja dengan sistem Padat Karya Tunai (PKT) dengan hari orang kerja (HOK) sebesar Rp. 80.000,_”terang Kades”

Hal ini kegiatan fisik sebelum mulai pengerjaan telah dilaksanakan musyawarah desa untuk di ketahui oleh masyarakat sehingga warga antusias untuk mendukung kegiatan, baik pada pembebasan lahan maupun untuk mengerjakan.

Di tempat yang sama saat awak media menemui Salah satu tokoh masyarakat Desa Sisarahili Sogae’adu, “Mesiaro Gulo” mengapresiasi sasaran program pembangunan yang tepat, sejak di buka jalan ini tahun 2019 lanjutan tahun 2020 ini sangat meringankan beban kami sebagai petani sawah, kendaraan roda dua dan roda empat bisa mengangkut bahan kami seperti pada musim panen, dan bukan hanya warga desa kita, ada juga warga desa tetangga yang melintasi jalan ini, karena di sekitar jalan ini daerah persawahan,” tegasnya.***