TAPANULI SELATAN, metro7.co.id – Sekretaris Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Padangsidimpuan – Tapanuli Selatan, Kholilun Naim Nasution Mengapresiasi Kontribusi PT AR khususnya dibidang program-program PT AR dalam mendukung pertumbuhan pembangunan khususnya di kabupaten Tapanuli Selatan, Sabtu (11/3/23)

Aktivis PMII itu mengatakan sangat mengapresiasi program – pembangunan masyarakat yang dilaksanakan oleh PT AR seperti halnya memberikan beasiswa kepada siswa dan mahasiswa di lingkar tambang.

Dibidang Infrastruktur dalam pembangunan Kantor Camat Batang Toru, pembangunan Puskesmas, pembangunan sarana pra sarana lainnya, dan dibidang kesehatan seperti operasi katarak gratis.

Masih lanjutnya, kendatipun demikian, jikalau dilihat dari data produksi PT AR pertahunnya itu masih kurang dan perlu evaluasi dalam hal monitoring program pasca pelaksanaan dan perlu penambahan cost biaya program pembangunan masyarakat khususnya di Batang Toru dan Kabupaten Tapanuli Selatan umumnya.

“Tercatat pada daftar perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia dengan jumlah produksinya pertahun pada tahun 2020 di booklet tambang emas dan perak yang diterbitkan Kementerian ESDM RI PT AR Memproduksi 12,17 ton emas pada tahun 2020 dibawah PT ANTAM dengan jumlah Produksi 44,13 Ton dan Freeport Indonesia dengan jumlah Produksi 28,01 Ton,” katanya.

Jikalau dilihat dari banyaknya jumlah emas yang di keruk oleh PT AR di Batang Toru Tapanuli Selatan dan itu belum dihitung jumlah perak yang di produksi oleh PT AR. “Saya pikir apa apa saja yang diperbuat oleh PT AR di kabupaten Tapanuli Selatan itu masih kurang,” katanya.

Apalagi akhir-akhir ini banyak problem dari program-program pembangunan masyarakat PT AR yang diduga dibiarkan tanpa di monitor pasca pelaksanaan. Seperti halnya yang baru baru ini viral pembangunan infrastruktur di Muara Huta Raja Kecamatan Muara Batang Toru. “Seakan-akan PT AR tidak ikhlas dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat sekitarnya,” katanya.

“Setelah viralnya problem-problem di program pembangunan masyarakat PT AR yang juga di kritik oleh salah satu legislator Tapsel, PT AR dapat belajar untuk mengevaluasi kinerja dan lebih berkontribusi terhadap pembangunan Tapanuli Selatan dengan ikhlas sebagai tanggung jawab sosial,” tutupnya. ***