Lokasi tiang pancang jembatan yang roboh
Staf Engineering Sandy

TAMIANG LAYANG — Tiang pancang pembangunan jembatan underpass PT BNJM yang berlokasi di Jalan A Yani Desa Sumur Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Bartim dan baru Selasa (22/5/2012) lalu dipasang, roboh. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang menimpa proyek milik PT Wijaya Karya (WIKA) Persero TBK Wilayah VIII Kalselteng ini.
Peristiwa berawal ketika para pekerja PT WIKA berniat memasang tiang pancang pertama. Namun diduga kurang teliti serta tak mengamati kondisi tanah, bahwa di lokasi tersebut juga terdapat Eksavator PC 200 yang sedang menahannya, tiang pancang itu akhirnya membebani alat pemasangnya hingga akhirnya roboh.
“Tiang pancang saat itu hanya diikat dengan tali baja, sementara alat pemancang tiang tidak dilengkapi beban penahan,” ungkap sumber Metro7.
Manajer Wilayah VIII PT WIKA, Eko Marsudi mengatakan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap kejadian itu.   
“Kita masih belum bisa menjawab secara panjang lebar apakah insiden ini merupakan kelalaian atau kecelakaan, yang pasti kita akan melakukan evaluasi terlebih dahulu. Setelah itu, baru akan kita ketahui hasilnya yang akan dibawa dalam rapat internal. Kalau benar ada faktor kelalaian dalam pengerjaan proyek tersebut, maka kita akan memberikan sanksi tegas,” tandasnya.
Ditegaskan Eko pula bahwa pihaknya harus mendengarkan keterangan semua pihak sebelum memberikan penilaian. Kalau memang kondisi tanahnya lembek atau tidak memungkinkan, maka akan dipikirkan lagi faktor teknisnya, termasuk kemungkinan perubahan motode konstruksi melalui studi kelayakan.
Staf Engineering PT WIKA, Sandy mengatakan bahwa insiden tersebut benar-benar di luar dugaan, dan ini merupakan yang pertama kalinya menimpa proyek PT WIKA.
 “Padahal tiang pemancang sudah dipasangi tali pengaman pada empat penjurunya,  tapi ini rupanya ini memang di luar kehendak kita. Kami bahkan pernah menangani proyek pada kondisi tanah yang kondisinya lebih ekstrem dari itu tanpa terjadi apa-apa, juga dengan peralatan yang sama,” lanjut Sandy.
Dengan kejadian ini, pihaknya akan mencari solusi agar pekerjaan tersebut tetap selesai tepat waktu, untuk membangun jembatan sepanjang 33 m dan berketinggian 9-10 m itu.
Terpisah, Bupati Bartim Drs H Zain Alkim menyarankan tidak ada salahnya dalam pelaksanaan proyek didahului dengan ritual, agar terhindar dari bahaya.
“Seperti kata para Wadian tadi, sesajen belum diserahkan, namun sudah bekerja. Seharusnya disajikan lebih dulu, baru bekerja,” ungkap Zain.
Namun demikian, secara teknis Zain enggan berkomentar, sebab proyek itu merupakan proyek swasta yang tidak ada kaitannya dengan dana pemerintah. Bupati hanya menekankan agar keselamatan kerja tetap diutamakan, sesuai dengan Standar Operasional Pekerja (SOP) yang ada. Metro7/Ali