MARABAHAN- Dalam rangka hari jadi Ke- 55 Kabupaten Barito Kuala, yang jatuh pada tanggal 4 Januari 2015, dan dua tahun masa kepemimpinan H. Hasanuddin Murah. SH, maka sasaran prioritas, strategi dan kebijakan pembangunan pun telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Barito Kuala selama satu tahun anggaran 2014 dan rencana di tahun 2015 mendatang yang termuat dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, yang tidak terlepas dari rencana pembangunan secara Nasional, hal ini disampai saat jumpai pers oleh Bupati Batola H. Hasanuddin Murad Senin (29/12) di Aula Bahalap Pemkab Batola.
Maka dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan daerah yang sudah tertuang, serta ditetapkan dan disosialisasikan pada dokumen RPJMD Kabupaten Barito Kuala 2013 – 2017 berupa Visi “Sama Rasa Batola Satu Kata untuk maju, mandiri mewujudkan rakyat berdaya saing yang sejahtera”. 
Visi ini diwujudkan melalui 4 Misi, 4 Tujuan dan 8 sasaran strategis. Yaitu peningkatan aktivitas usaha dan perekonomian masyarakat, peningkatan produksi dan produktivitas pertanian secara luas, melaksanakan rintisan wajib belajar 12 tahun, meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan melalui jaminan kesehatan, melaksanakan reformasi birokrasi, peningkatan pemenuhan hak sosial masyarakat serta membangunan infrastruktur dan meningkatkan sarana dan prasarana fasilitas umum di daerah permukiman, sasaran strategi tersebut semuanya bermuara pada tujuan pembangunan secara makro dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Ditambahkan Hasanuddin Murad, Indikator capaian kinerja di tahun 2014 pada pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batola tahun 2013, berada dikisaran 4,89% terkesan mengalami penurunan dari tahun 2012 sebesar 5,78% disebabkan turunnya nilai ekspor Batubara dan CPO secara Nasional, sehingga berdampak rendahnya permintaan terhadap produk barang. untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 diestimasikan kembali meningkat menjadi 5,83% dan ditargetkan naik hingga mencapai 6,10% di tahun 2015 mendatang.
Meningkatnya nilai Indeks pembangunan manusia (IPM), jika pada tahun 2013 IPM Kabupaten Batola 69,31, maka pada tahun 2014 diestimasikan meningkat menjadi, 70,11 dan tahun 2015 ditargetkan dapat terus meningkat menjadi 70,15, sedangkan untuk tingkat kemiskinan di Kabupaten Batola cendrung mengalami penurunan pada 2 tahun terakhir yakni 5,12% pada tahun 2013 menjadi 4, 92% serta pada tahun 2014 dan tahun 2015 ditargetkan turun lagi menjadi 4,76%, sedangkan Indikator kinerja antara lain angka kematian bayi terjadi penurunan dari 106 kasus menjadi 74 kasus di tahun 2014 sedangkan angka kematian ibu terjadi peningkatan 1 kasus kematian dari tahun 2013 yang hanya 89 kasus menjadi 10 kasus tahun 2014.
Sedangkan jenjang pendidikan mengalami peningkatan yaitu angka melek huruf masyarakat Kabupaten Batola pada tahun 2013 mencapai 94,19% di tahun 2014 meningkat menjadi 95,08% dan realisasi investasi penanaman modal dalam negeri di Kabupaten Batola pada tahun 2013 mencapai Rp. 18 Milyar lebih dan realisasi penanaman modal asing sebesar Rp. 1,6 Trilyun lebih, sehingga kinerja pemerintah daerah kabupaten Batola pada tahun 2014 dapat dikatakan telah memberikan hasil nyata dalam memajukan pembangunan daerah dan mensejahterakan masyarakat Batola.
Untuk potensi alam yang dominan dan profesi masyarakat kabupaten batola sebagian besar dibidang pertanian , sehingga kabupaten Batola salah satu penghasil beras terbesar sekaligus daerah penyangga utama ketahanan pangan di Provinsi Kalsel, hal ini pun memberikan makna bahwa pembangunan bidang pertanian tidak hanya harus maju dan memiliki daya saing namun juga harus mencakup peningkatan kegiatan mulai dari sektor hulu hingga ke sektor hilir yang hasilnya tetap dinikmati secara maksimal oleh para petani yang bersangkutan.
Dengan meningkatkan dan mengembangkan aktivitas perekonomian yang berdaya saing dengan mewujudkan pertanian yang inovatif untuk meningkatkan pendapatan rakyat dilakukan dengan cara di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, melalui peningkatan keberdayaan dan keterampilan masyarakat petani dalam penerapan sistem pertanian dalam penggunaan peralatan pertanian semi mekanis, jadi pada tahun 2014 pemerintah kabupaten batola telah merealisasi sebanyak 72 buah Hand Tracktor, serta 112 buah Power Thresher dan 2 buah Combine Mini Havester, maka Rencananya Pemerintah Kabupaten Batola pada tahun 2015 ini, akan menyediakan 29 buah Hand Tracktor serta 59 buah Power Thresher dan 11 buah Combine Harvester.
Selain itu juga dibidang kesehatan diarahkan pada peningkatan derajat kesehatan dalam rangka mendukung terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan berupaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang mudah, merata, terjangkau dan memadai dengan harapan upaya tersebut, dapat meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan angka kematian bayi, serta anak dan ibu melahirkan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
“Pada tahun 2015 ini Pemerintah Kabupaten Barito kuala akan meluncurkan program bulin tertawa yakni program pendataan ibu hamil kemudian diberikan pelayanan kesehatan, dengan harapan dapat melahirkan dengan didampingi tenaga kesehatan terlatih sehingga ibu sehat dan diberikan asi ekslusif serta mendapatkan akte kelahiran, maka dari itu program bulin tertawa ini benar-benar menjadi program andalan di tahun 2015 ini,” harap Bupati Batola. H. Hasanuddin Murad. (Andi/Metro7)