PARINGIN – Suntik dan penggunaan pil masih menjadi pilihan utama warga Balangan dalam metode sebagai peserta (akseptor) program Keluarga Berencana (KB) untuk mengatur kelahiran anak mereka.
Bahkan jumlahnya mencapai 92% dari jumlah akseptor program KB yang berjumlah 20.797 peserta, sedangkan pengguna metode lain hanya berkisar antara 7,88%.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Balangan Ansharullah mengungkapkan, berdasarkan data tahun 2016, dari total akseptor KB baru sebanyak 20.797 pasasangan dari jumlah 28.006 pasangan dalam usia subur dengan kata lain akseptor KB baru mencapai 74%.
Dari jumlah tersebut, kata Anshar, memang metode suntik dan pil menjadi pilihan utama warga Balangan dalam ikut program KB dibanding dengan metode lainnya.
Selain itu, dia menduga, karena prosesnya yang cepat dan berbiaya murah juga menjadi faktor kenapa peserta akseptor peserta KB memilih metode suntik dan pil sebagai pilhan utama.
“Selaian faktor kebiasaan, faktor sosial dan pendidikan juga mempengaruhi pemilihan metode dalam ber KB ini. Kita mengakui memang berat untuk mengajak masyarakat dari pengunaan alat kontresepsi jangka pendek ke alat kontrasepsi jangka panjang,” ujar Ansharullah pada Senin (17/7/2017) lalu.
Untuk tahun 2017 sendiri, lanjut dia, pihaknya dibebani target sebanyak 795 aseptor baru dalam program KB. Target ini terbagi dari metode IUD 10, metode operasi wanita (MOW) 8, metode operasi pria (MOP) 1, kondom 14, implant 32, suntik 38 dan pil sebanyak 438.
Dari target 795 ini, menurut mantan Sekretaris Dukcapil Balangan ini, metode IUD, MOW, Implan dan Suntik sudah melebihi target yakni, 23, 14, 62 dan 432 sedangkan MOP masih kosong, Kondom 5 dan Pil 321.
Kedepan menurut Ansharullah, pihaknya bakal mendorong masyarakat untuk menggunakan lima metode lainnya selain Suntik dan Pil lsesuai kebutuhan dan kecocokan masing-masing pengguna.
“untuk medukung ini semua, pemerintah telah menyiapkan alat dan metode kontrasepsi yang gratis, dan ini bisa diakses oleh pasangan manapun dari kalangan kurang mampu,” pungkasnya. (metro7/sugi)