TANJUNG — Promosi kesehatan merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang berorietasi pada penyampaian informasi tentang pengetahuan kesehatan, sehingga tumbuh kesadaran untuk hidup sehat. Penerapannya bisa dilakukan melalui jalur pendidikan dan penyuluhan kesehatan.

Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi upaya mempengaruhi lingkungan, baik fisik termasuk kebijakan dan peraturan perundangan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong DR H Syarifuddin Baseri SpOG, Jumat (9/3) pagi dalam kegiatan perumusan strategi promosi kesehatan.
“Konsep peningkatan kesehatan meliputi proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya, dukungan sosial,  serta pemberdayaan masyarakat,” paparnya.
Partisipasi dapat terwujud dengan syarat adanya saling percaya antar anggota masyarakat, adanya ajakan dan kesempatan untuk berperan aktif, adanya manfaat yang dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, serta adanya contoh dan keteladanan dari tokoh/pemimpin masyarakat.
“Adapun visi promosi kesehatan adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya, sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial; pendidikan kesehatan di semua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya dan bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat,” imbuh DR Syarif.
Di samping itu, misi promosi kesehatan mencakup advokasi, menjembatani, dan juga memampukan warga masyarakat.
Dalam hal advokasi, kegiatan promosi kesehatan berarti membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan, menciptakan lingkungan yang mendukung, memperkuat kegiatan-kegiatan komunitas, mengembangkan kegiatan individu, reorientasi pelayanan kesehatan, dan bergerak ke masa depan.
Sementara sasaran promosi kesehatan terbagi dua, yaitu sasaran primer dan sekunder.
“Yang termasuk sasaran primer misalnya Kepala Keluarga, ibu hamil/menyusui dan anak sekolah. Sedangkan sasaran sekunder adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya,” kata DR Syarif lagi.
Lebih jauh ia menandaskan bahwa fungsi Dinas Kesehatan adalah untuk melakukan tindakan preventif dan pencegahan, bagaimana supaya masyarakat Tabalong bisa mengerti tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Metro7/via