Angin Kencang Landa Tabalong, Lima Tower dan Rumah Warga Ambruk
Tanjung — Hembusan angin kencang melanda wilayah Tabalong, Selasa (19/2) sore lalu. Selain menumbangkan banyak pohon, angin kencang itu juga merobohkan lima buah tower di Kota Tanjung dan sekitarnya. Selain itu beberapa unit rumah warga juga berantakan tertiup angin dan dihantam pohon tumbang.
Pantauan koran ini di lapangan, tower yang roboh adalah pucuk menara sirene PT Pertamina, menara internet SMKN 1 Tanjung, menara milik Dinas Kesehatan serta pemancar RSPD dan Sera FM.
Lebih mengenaskan lagi, beberapa tower itu justeru menimpa bangunan lain di sekitarnya. Tower milik RSPD menimpa Gedung Sarabakawa yang berada di sebelahnya dan menara Dinas Kesehatan menghantam atap gedung TK Aisyiah Tanjung. Sedangkan menara internet SMKN 1 Tanjung merusak sebuah ruang kelas.
Meski tidak sampai menelan korban jiwa, puluhan rumah warga rusak akibat bencana ini. Yang terparah terjadi Kampung Kuranji Desa Sulingan Kecamatan Murung Pudak. Sebuah rumah milik H Adul hancur tertimpa pohon tumbang. Namun kebanyakan kerusakan terjadi di bagian atap.
Terjangan angin selama sekitar 15 menit itu ternyata mampu melumpuhkan kota Tanjung. Jaringan telepon dan aliran listrik terputus lebih dari 10 jam.
Menurut salah Iyah (60) warga Tanta, hembusan angin ini adalah yang terkencang terjadi di Tabalong. “Saya baru kali ini merasakan angin kencang di sini. Biasanya pernah seperti ini yang sampai menumbangkan banyak pohon,” katanya.
Angin kencang yang disertai hujan itu membuat sebagian warga Desa Tanta Hulu ketakutan. Mereka tidak berani diam di dalam rumah karena khawatir tertimpa pohon.
Sementara Nanang, warga Jl Pahlawan Tanjung mengaku hampir kehilangan nyawa akibat bencana ini. PNS Badan Kesbanglinmas Kabupaten Tabalong ini hampir tertimpa atap seng dan baliho.
Dilaporkan sebuah rumah warga di desa Wirang hancur ditimpa pohon. Begitu juga di desa Bangkiling kecamatan Banua Lawas dilaporkan ada sebuah rumah warga yang hancur tertimpa pohon. Sementara itu di kecamatan Murung Pudak dan Bintang Ara juga ada beberapa rumah warga hancur tertimpa pohon. (Metro/Nor/via)
Pantauan koran ini di lapangan, tower yang roboh adalah pucuk menara sirene PT Pertamina, menara internet SMKN 1 Tanjung, menara milik Dinas Kesehatan serta pemancar RSPD dan Sera FM.
Lebih mengenaskan lagi, beberapa tower itu justeru menimpa bangunan lain di sekitarnya. Tower milik RSPD menimpa Gedung Sarabakawa yang berada di sebelahnya dan menara Dinas Kesehatan menghantam atap gedung TK Aisyiah Tanjung. Sedangkan menara internet SMKN 1 Tanjung merusak sebuah ruang kelas.
Meski tidak sampai menelan korban jiwa, puluhan rumah warga rusak akibat bencana ini. Yang terparah terjadi Kampung Kuranji Desa Sulingan Kecamatan Murung Pudak. Sebuah rumah milik H Adul hancur tertimpa pohon tumbang. Namun kebanyakan kerusakan terjadi di bagian atap.
Terjangan angin selama sekitar 15 menit itu ternyata mampu melumpuhkan kota Tanjung. Jaringan telepon dan aliran listrik terputus lebih dari 10 jam.
Menurut salah Iyah (60) warga Tanta, hembusan angin ini adalah yang terkencang terjadi di Tabalong. “Saya baru kali ini merasakan angin kencang di sini. Biasanya pernah seperti ini yang sampai menumbangkan banyak pohon,” katanya.
Angin kencang yang disertai hujan itu membuat sebagian warga Desa Tanta Hulu ketakutan. Mereka tidak berani diam di dalam rumah karena khawatir tertimpa pohon.
Sementara Nanang, warga Jl Pahlawan Tanjung mengaku hampir kehilangan nyawa akibat bencana ini. PNS Badan Kesbanglinmas Kabupaten Tabalong ini hampir tertimpa atap seng dan baliho.
Dilaporkan sebuah rumah warga di desa Wirang hancur ditimpa pohon. Begitu juga di desa Bangkiling kecamatan Banua Lawas dilaporkan ada sebuah rumah warga yang hancur tertimpa pohon. Sementara itu di kecamatan Murung Pudak dan Bintang Ara juga ada beberapa rumah warga hancur tertimpa pohon. (Metro/Nor/via)
Kredit
Tinggalkan Balasan