Marabahan — Biro Pusat Statistik (BPS) Batola melakukan sensus pertanian. Sensus ini dilakukan untuk mendata jumlah rumah tangga petani dan luas areal pertanian di Kabupaten Batola. Selain itu, sensus ini juga untuk mengetahui jumlah ternak sapi dan kerbau di wilayah tersebut.
Hal ini diungkapkan Kepala BPS Kabupaten Batola Ir H Muchyar MP melalui Kasi Statistik Produksi BPS Kabupaten Batola Endang Triujiana. SSi ME, Rabu (5/6) tadi. Ia mengatakan pada sensus pertanian tahun ini, ada dua kegiatan besar yaitu pendataan sensus pertanian itu sendiri yang terdiri dari beberapa sektor mulai dari padi paliwija, perkebunan serta penangkapan ikan dan peternakan.
“Dari hasil data sensus BPS, untuk Kabupaten Batola yang paling banyak adalah di bidang sensus pertanian karena Kabupaten Batola lebih banyak area pertaniannya, kalau dikalkulasikan hampir 80 persen masyarakatnya di bidang pertanian, sedangkan bidang lainya hanya sebagian kecilnya saja,“ ungkap Endang saat ditemui diruang kerjanya.
Sensus pertanian ini, tambahnya, merupakan program pemerintah pusat yang dilaksanakan oleh masing-masing kabupaten agar bisa mengetahui berapa jumlah rumah tangga petani, karena sensus pertanian ini sangat penting bagi daerah dan para petani itu sendiri, sebab sensus pertanian beda dengan sensus penduduk. “Kalau sensus pertanian mendata tentang rumah tangga petani, sedangkan sensus penduduk mendata tentang pertumbuhan penduduk,” tambahnya.
Untuk pendataan sensus pertanian tahap kedua, rencananya akan dilakukan pada bulan Oktober 2013 mendatang. Yaitu pendataan surve pendapatan petani. “Karena pada bulan Oktobe para petani sudah melakukan panen, sehingga kami dari BPS bisa langsung mendatangi rumah tangga petani dan langsung untuk mempertanyakan apa saja yang dikeluarkan para petani tentang pendapatan panennya mulai dari pupuknya sampai obat-obatan dan yang lainnya, maka dari situ lah kita mendapatkan gambaran secara rinci tentang apa saja yang dikeluarkan petani,” pungkas Endang Triujiana. (Metro7/Andi)