BANJARMASIN, metro7.co.id – Bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, hingga angin kencang terus mengancam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Selain Kabupaten Hulu Sungai Tengah, banjir kini melanda beberapa wilayah di Kabupaten Tabalong.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kalsel, Sabtu (6/1) kemaren, banjir melanda sejumlah wilayah di dua kabupaten di Kalsel yaitu Hulu Sungai Tengah dan Tabalong.

“Melalui surat edaran gubernur beberapa waktu lalu kita meminta pemerintah daerah serta masyarakat untuk mengantisipasi ancaman bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor (batingsor),” tutur Kepala BPBD Kalsel, R Suria Fadliansyah.

BPBD Kalsel sendiri telah memetakan wilayah rawan bencana, termasuk kesiapan sarana prasarana dan SDM petugas BPBD maupun Tagana di lapangan.

Tercatat banjir melanda empat kecamatan di Hulu Sungai Tengah meliputi Pandawan, Haruyan, Batang Alai Timur dan Kota Barabai. Sebanyak 1.307 rumah terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata 30cm hingga setengah meter. Jumlah warga terdampak banjir sebanyak 1.743 keluarga atau 5.007 jiwa.

“Sebagian mulai surut. Namun banjir masih merendami sejumlah desa di Kecamatan Pandawan dengan ketinggian air rata-rata 30cm hingga 70 cm,” ungkap Kepala BPBD Hulu Sungai Tengah, Ahmad Apandi.

Di Kabupaten Tabalong, banjir merendami sejumlah wilayah di Kecamatan Kelua. Daerah terparah dilanda banjir adalah Desa Bintu di mana 130 rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai setengah meter.

Sebelumnya cuaca buruk menyebabkan longsor terjadi di daerah perbukitan Pegunungan Meratus tepatnya di Desa Halunuk dan Desa Mawangi di Kecamatan Loksado. Dua rumah warga tertimbun longsoran tebing, termasuk jalanan desa.

Sementara di Kota Banjarmasin hujan deras disertai angin kencang juga terus melanda dalam beberapa waktu terakhir. Pantauan Media, sungai-sungai di Kalsel mengalami peningkatan muka air, berarus deras, dan keruh akibat hujan di bagian hulu.