BANJARMASIN, metro7.co.id – Masuknya musim hujan di awal Januari 2024 provinsi Kalimantan Selatan saat ini waspadai adanya penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang telah ditemukan sebanyak 82 kasus DBD, dua diantaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Diauddin menyampaikan, bahwa kasus DBD pada awal tahun ini meningkat jika dibanding tahun lalu di bulan yang sama.

“Dibandingkan Januari tahun lalu dengan tahun ini ada peningkatan, Januari tahun lalu tidak sampai 80 kasus, sekarang baru pertengahan Januari 2024 sudah lebih,” tuturnya.

Diauddin lebih lanjut mengatakan, dibandingkan tahun lalu kasus DBD sangat banyak, yakni mencapai 3.113 kasus dengan angka kematian sebanyak 20 orang. Dan kasus DBD tertinggi tahun 2023 lalu di Kabupaten Banjar, kemudian Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah.

Awal tahun 2024 ini yang ditemukan banyak kasus DBD di Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Pemprov Kalsel menginginkan semua masyarakat untuk waspada penularan penyakit ini dengan menerapkan kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak bisa berkembang biak.

“Pemerintah Kabupaten/Kota juga diminta untuk meningkatkan sosialisasi waspada DBD ke masyarakat,” jelasnya.

Apalagi di musim hujan cukup tinggi ini, dimana makin memudahkan nyamuk DBD untuk berkembang biak di genangan air.

Diauddin pun menyatakan, meskipun angka kasus penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut sudah naik signifikan namun belum meningkatkan status kejadian luar biasa (KLB). “Belum sampai KLB lain provinsi kita,” tegas Diauddin.