BANJARMASIN, metro7.co.id – Kebhinnekaan merupakan anugerah yang patut disyukuri, sebagai bangsa yang besar dengan keberagaman, agama, suku bangsa, etnis dan bahasa, sebuah kenyataan kehidupan yang tidak perlu untuk dibeda-bedakan.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor saat membuka Rapat Kerja Nasional Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) ke–19 di Ballroom Himalaya Hotel Banjarmasin Internasional, Jumat (26/3) pagi.

Pada pembukaan yang ditandai dengan pemukulan tabuhan gendang itu, Sahbirin Noor mengatakan, suatu kebahagiaannya karena kali ini bisa berkumpul dan berada di antara warga tionghoa seluruh nusantara.

“Mudah-mudahan kesederhanaan yang dimiliki daerah kami dapat memberi kesan indah bagi bapak dan ibu, dan pertemuan ini dapat mempererat jalinan silaturrahmi dan harmonisasi kehidupan, baik dalam bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara,” katanya.

Menurutnya sebagai masyarakat dengan keberagaman, kita harus tumbuh menjadi masyarakat yang cerdas, yaitu terbuka dan saling menghargai budaya, adat istiadat, maupun kebiasaan yang lain agar kehidupan selalu diliputi rasa aman, nyaman dan tenteram.

“Di Provinsi Kalsel, alhamdulillah kemajemukan itu terpelihara dengan baik. Kondisi relatif aman dan masyarakat dapat hidup berdampingan,” ucapnya.

Sahbirin Noor, menambahkan, pemerintah menyadari dalam memelihara kerukunan memerlukan keterlibatan pemuka agama dan tokoh masyarakat, lembaga, dan organisasi masyarakat lainnya.

Karena itu, dirinya mengharapkan organisasi seperti PSMTI, khususnya di Kalimantan Selatan dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam melakukan aksi-aksi sosial kemasyarakatan yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

“kita berharap melalui upaya tersebut semakin timbul kedekatan yang mampu menekan bibit-bibit perpecahan dan permusuhan, terutama isu-isu yang mengatasnamakan agama, atau kelompok-kelompok etnis tertentu. Mari kita junjung tinggi persatuan dan kesatuan, saling menghargai perbedaan yang berbhinneka tunggal ika demi kejayaan bangsa dan negara indonesia,” kata Paman Birin.

Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Wilianto Tanta menyampaikan ucapan terimakasih karena Provinsi Kalimantan Selatan telah menjadi tuan rumah dalah Rakernas PSMTI ke-19 ini.

Ia menuturkan, PSMTI ini sudah 25 tahun berdiri sejak 25 tahun reformasi dan telah bergerak diberbagai bidang dalm membantu masyarakat di Indonesia seperti dibidang sosial budaya dan pendidikan.

“Alhamdulillah selama 25 tahun ini kita sudah banyak berbuat dibidang sosial, budaya, pendidikan untuk masyarakat di indonesia, yg mana kami sudah ada di 32 provinsi dan ratusan kabupaten/kota di Indonesia, semua bergerak dibidang sosial, budaya dan pendidikan,” ucapnya.

Ia berharap, dengan keberadaan paguyubannya ini dapat membantu lebih banyak masyarakat serta mengarahkan anak muda tionghoa untuk tidak hanya bekerja dibidang pengusaha tetapi dapat masuk ke TNI-Polri, Politik ,Gubernur, Walikota dan Bupati.

“Jadi tidak hanya fokus di pengusaha, kita harapkan semua ada dimana-mana untuk membangun negara indonesia yang besar ini,” pungkasnya.

Rakernas PSMTI ini diikuti hampir 600 peserta dari 302 kabupaten/kota se-Indonesia. Peserta dari luar Kalsel sekitar 498 peserta.

Pada pembukaan Rakernas PSMTI ini tampak hadir juga Ketua DPRD Kalsel H Supian serta sejumlah pimpinan Forkopimda Kalsel.