BANJARMASIN, metro7.co.id – Untuk menangkal radikalisme dan terorisme, Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) menandatangani nota kesepahaman dan kerjasama (MoU) dengan dua ormas agama yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Kedua ormas keagamaan itu dinilai punya peran penting dalam menangkal radikalisme, terorisme, dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman.

Penandatangan MoU bertemakan “Pencegahan Paham Radikalisme Dan Terorisme Serta Mendukung Program Pemerintah Di Wilayah Hukum Kalimantan Selatan” ini dipimpin langsung Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Rikwanto, S.H., M.Hum. diikuti Ketua PWNU Kalsel diwakili Wakil Ketua PWNU Kalsel Dr. Abrani Sulaiman, M.Sc., dan Ketua PW Muhammadiyah Kalsel Drs. Tajudin Noor, S.H., M.H.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir PJ. Gubernur Kalsel Drs. Safrizal Za, M.Si., Ketua DPRD Kalsel H. Supian HK, S.H., M.H., Kepala Pengadilan Tinggi Kalsel H. Mohammad Idroes, S.H., M.Hum., Kajati Kalsel Rudi Prabowo Aji, S.H., M.H., Danrem 101 Antasari Brigjen TNI Firmansyah, Danlanal Banjarmasin, Danlanud Syamsudin Noor, KA BNNP Kalsel, Kabinda Kalsel, Ketua FKUB Kalsel, Pejabat Utama Polda Kalsel, Tokoh Agama dan Alim Ulama.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Rikwanto, S.H., M.Hum. mengatakan bahwa penandatanganan nota kesepahaman dan kerjasama (MoU) antara Polda Kalsel dengan Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (NU) Kalsel dan Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalsel ini adalah merupakan perwakilan kerjasama antara Polri dan Ulama.

“MoU ini diselenggarakan sebagai upaya agar Kalimantan Selatan tetap aman kondusif, jauh dari hal-hal negatif, tidak ada potensi radikalisme, tidak ada potensi intoleransi dan tidak ada potensi terorisme,” terang Kapolda Kalsel di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Rabu (3/3/2021) pukul 08.00 Wita.

Sebagai wujud akan hal itu, lanjut Kapolda Kalsel, nantinya kedua pihak akan saling melakukan kunjungan silaturahmi, berbagi informasi, saling menenangkan masyarakat agar supaya menjalani kehidupan sehari-hari dengan benar, menuntut ilmu dengan benar, dan bersosialisasi bersama masyarakat dengan benar.

Selain itu bilamana ada potensi mengganggu Kamtibmas yang berujung terorisme, Kapolda berharap agar Polri, Ulama / Tokoh Agama, dan masyarakat dapat saling bertukar informasi sehingga dapat di antisipasi sejak awal agar tidak urgent menjadi gangguan nyata.*