KOTABARU, metro7.co.id – Penghargaan Adipura diraih Kabupaten Kotabaru kedua kalinya sejak 2022.

Penyerahaan penghargaan dihadiri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, berlangsung di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (5/3).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, menyampaikan terkait penilaian Adipura tahun 2023 telah dilakukan penyesuaian.

Yakni kriteria sesuai target nasional untuk pengelolaan sampah 100 persen di tahun 2025.

Meliputi aspek penilaian pada Sistem SIPSN, aspek fisik di lapangan dan inovasi pemerintah daerah.

Ma’ruf meminta perlunya pelibatan peran aktif masyarakat, edukasi dan sosialiasi kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah.

“Pengelolaan sampah tidak dapat lagi secara konvensional, tetapi pemda harus menangani sampah secara terintegrasi dari hulu ke hilir,” kata dia

Kabupaten Kotabaru sendiri, sejak kepemimpinan Bupati Sayed Jafar Alaydrus terus berupaya untuk melakukan pengelolaan dan pengurangan sampah serta upaya penghijauan dengan penanaman dan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan taman-taman baru.

“Sebagai kota atau daerah yang kaya akan destinasi wisata yang beragam, dimana kunjungan wisatawan sangat meningkat drastis, tentunya harus didukung kondisi lingkungan yang baik, tertata, rapi dan bersih. Untuk itu saya selalu menekankan di setiap kesempatan, bahwa semua unsur pemerintah, pengusaha dan masyarakat harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan kebersihan,” ucap Ma’ruf

Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH), Kotabaru, M. Maulidiansyah mengatakan penghargaan yang kedua kali secara berturut-turut ini cukup membanggakan.

Ini katanya berkat peran serta masyarakat yang semakin meningkat dan peduli terhadap pengelolaan sampah.

Apalagi kriteria penilaian yang semakin diperluas dan ketat. “Untuk itu, atas nama Pemkab Kotabaru, saya mengucapkan terimakasih atas partisipasi seluruh pihak terutama titik-titik pantau,” kata Maulidiansyah

Sejumlah program telah dicanangkan oleh Dinas LH Kotabaru sejak beberapa waktu lalu, antara lain gerakan Jumat bersih, sosialisasi daur ulang sampah, pengoperasian mobil sampah bergerak, tukar sampah dengan minyak goreng, pembatasan kantongan plastik dan botol air kemasan, hingga pemanfaatan sampah untuk pakan ternak. Bahkan untuk bahan bakar industri atau RDF.

“Saat ini kita sedang mengoptimalkan fungsi pemilahan dan pemanfaatan sampah di TPST, TPS3R dan Bank Sampah, agar sampah-sampah yang ada semakin sedikit yang dibuang ke TPA. Bahkan kita selalu sosialisasikan agar sampah dapat dipilah sejak di rumah tangga,” pungkasnya. *