TANJUNG, metro7.co.id – Dalam kegiatan pameran bonsai yang digelar didepan Stadion Pembataan Tanjung, Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Tabalong juga menggelar lomba kreasi bonsai yang diikuti oleh 15 peserta, Minggu (12/12/2021).

Dalam hal ini, salah satu penggemar bonsai yang juga mengikuti lomba kreasi bonsai, Ruswanto warga Desa Hayup, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong merasa senang atas hasil juara 1 yang diraihnya pda lomba ini.

“Yang pasti senang, serasa tidak percaya juga, soalnya yang dihadapi ini para senior,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, tema pada bonsai yang dibuatnya bertemakan kesederhanaan.

“Terus belajarlah, intinya kita hidup itu pilihan bukan takdir, selama kita masih berusaha pasti ada jalan,” ungkapnya.

Ia juga menuturkan, pada saat lomba kreasi bonsai juga cukuo sulit.

“Karena memang ini pertama kali, dan baru ini juga menghadapi bahan cemara,” tuturnya.

Ditanya apakah hasil karya lombanya dijual?, Ia menjawab untuk tidak dulu mentransaksikan hasil karyanya.

“Untuk sementara kita rawat dulu, karena ini yang membawa kita sampai ke titik ini.

Selain itu, Ketua PPBI Tabalong, Ahmad Syahrani mengatakan, dalam lomba kreasi bonsai ini ada sejumlah kriteria yang dinilai.

“Pertama gerak dasarnya, gerak dasarnya itu kan ada alur geraknya kemudian gayanya dan karakter pohon,” katanya.

Lanjutnya, karakter pohon yang dibentuk akan mendapatkan karakternya.

“Jadi karakter pohon itu bisa dinilai, paling tidak itu ada seperti pohon di alam ada bentunya,” lanjutnya.

Kemudian, dalam hal kerapian pengawatan pun juga cukup diperhatikan dalam penilaian lomba ini.

“Kerapian pengawatan itu juga bisa searah dengan jarum jam melilitnya. Setelah dililit baru di tekuk, dan penekukkannya juga harus searah dengan jarum jam. Kalaunya terbalik itu menyebabkan kawat longgar,” ujarnya.

Lalu, pesan dari si pebonsai dalam hal hasil karya bonsai tersebut juga turut dinilai.

“Karena masing-masing orang itu punya gaya dan karakternya sendiri,” tandasnya.*