TANJUNG, metro7.co.id – Setelah sempat menjadi daerah dengan kasus demam berdarah paling tinggi di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2015 dengan persentase kematian sebesar 0,9 persen.

Pemerintah Kabupaten Tabalong berhasil menurunkan kasus Demam Berdarah secara siginifikan setiap tahunnya, hingga Juli 2023 ini hanya tercatat sebanyak 15 kasus demam berdarah dengan persentase kematian 0 persen.

Keberhasilan menurunkan angka kasus Demam Berdarah menjadikan peringkat kasus DBD di Tabalong menempati posisi terendah di Provinsi Kalimantan Selatan serta tercatat terendah nomor empat secara Nasional pada tahun 2022.

Dalam acara Asean Dengue Day tahun 2023 yang digelar di Kota Bogor pada hari Selasa (25/7) kemarin, Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani didaulat menjadi nara sumber untuk berbagi langkah – langkah strategis dalam penanggulangan Demam Berdarah.

Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani mengatakan keberhasilan tabalong dalam mengatasi demam berdarah, tak lepas dari kolaborasi inovasi lintas SKPD.

“Inovasi Sapu Aja DBD didukung lebih dari 15 inovasi lain serta didukung oleh komitmen bersama dan keinginan menjadikan Tabalong lebih baik dari waktu ke waktu itu berdampak terhadap upaya mengendalikan DBD di kabupaten tabalong, terbukti sejak tahun 2017 tidak ada yang meninggal dunia,” jelas H Anang Syakhfiani.

Dalam paparannya, H Anang Syakhfiani juga menjelaskan tiga tujuan dari inovasi Sapu Aja DBD, pertama meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue, kedua menurunkan angka kesakitan dan kematian karena demam berdarah dengue serta merubah pemahaman masyarakat bahwa pemberantasan sarang nyamuk lebih efektif daripada fogging.

“Asean Dengue Day sendiri merupakan agenda tahunan yang digagas oleh Negara – Negara di Asia Tenggara dalam upaya menginisiasi pemberantasan Demam Berdarah yang menjadi momok di Negara tropis,” bebernya.

“Pada pelaksanaan Asean Dengue Day tahun 2023 di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan seminar dan best practice terkait penanggulangan Demam Berdarah yang diikuti 1200 peserta baik offline maupun yang hadir secara online,” tutupnya.