TANJUNG – Sebanyak 70 orang tokoh agama di Kabupaten Tabalong mengikuti kegiatan sosialisasi program KB yang dilaksanakan Senin (19/11/2018) diaula Penghulu Rasyid Kantor Pemkab Tabalong.

Sosialisasi program KB bagi para tokoh agama ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tabalong H.Anang Syakhfiani.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Tabalong H.Hormansyah selaku panitia penyelenggara kegiatan dalam laporannya mengatakan Program Keluarga Berencana di Kabupaten Tabalong berjalan cukup lancar dan dalam pertemuan kali ini yang melibatkan para tokoh agama di Kabupaten Tabalong.

Diharapkan bisa memberikan solusi atau bahan masukan dari semua peserta, sehubungan masih adanya segelintir anggota masyarakat di Kabupaten Tabalong yang masih ragu-ragu terhadap program Keluarga Berencana.

Program Keluarga Berencana yang sekarang ini sedang digencarkan adalah program Metode Kontrsepsi Jangka Panjang (MKJP) yang menerapkan 4 jenis alat kontrasepsi yang perlu dipahami oleh semua aseptor dan masyarakat.

Sebagai peserta sosialisasi tokoh-tokoh agama, yang terdiri para pengurus MUI Kabupaten dan Kecamatan, KUA, Organisasi Keagamaan, program keluarga berencana sekarang ini sangat berbeda jauh dari sebelumnya saat awal dicanangkan.

“Oleh karenanya diupayakan bagaimana supaya bisa mewujudkan keluarga yang sejahtera, yang didukung oleh anggota keluarga yang berkualitas, dan salah satunya anak-anak kita,” katanya.

Nara sumber dalam sosialisasi program KB adalah H.Faisal Kepala UPT Asrama Haji Ulum Banjarmasin, kemudian H.Ramlan Kepala Bidang KB KF Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Mahendra Kasudbid Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.

Bupati Tabalong H.Anang Syahfiani dalam sambutannya mengatakan pertumbuhan penduduk berjalan seperti deret ukur 1,3, 5, 7, dan sementara pertumbuhan peningkatan produksi pangan seperti deret hitung 1,2,3,4 dan seterusnya.

“Artinya pertumbuhan penduduk jauh lebih besar dibanding pertumbuhan peningkatan pangan.
Jadi kalau cuma hanya kita barengi dengan ikhtiar peningkatan pangan dan produksi saja tidak akan terkejar,”.

Oleh karenanya sejak Pemerintahan orde baru diprogramkan ikhtiar untuk upaya menjarangkan angka kelahiran.

Peran ulama dan tokoh agama sangatlah penting dalam mendorong meningkatkan peserta Keluarga Berencana, karena bagaimanapun juga melalui kegiatan sosialisasi dan kegiatan keagamaan.

“Masyarakat kita akan merasa benar dan sejuk apabila ada pernyataan-pernyataan dari tokoh agama, bahwa Keluarga Berencana ini memang tidak dilarang oleh agama apapun di Indonesia,” katanya.

Bupati H.Anang Syakhfiani berharap kepada para ulama dan tokoh agama yang ada agar terus membantu Pemerintah Kabupaten Tabalong dan Pemerintah Indonesia untuk terus menerus melakukan penerangan kepada masyarakat.

Terlebih-lebih masyarakat yang ada dipelosok desa yang masih kental dengan nuansa kemiskinannya, karena banyaknya jumlah anak yang secara kasat mata melekat dengan kemiskinan. (metro7/via).