TANJUNG, metro7.co.id – Bupati Tabalong yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Febriadin Hadiz melakukan pemukulan beduk sebagai tanda diresmikannya peluncuran kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), di Pendopo Bersinar Pembataan Tanjung, Kamis (2/6).

Kegiatan GSMS ini merupakan program yang dilaksanakan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong kerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Ketua Panitia Pelaksana GSMS Tahun 2022, Yuliansyah melaporkan, kegiatan GSMS Kabupaten Tabalong tahun 2022 dilatar belakangi mengingat kekayaan seni budaya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat masing-masing suku bangsa, memiliki ciri sebagai indentitas daerah dan sentilan kearifan lokal.

“Keberagaman seni budaya tersebut perlu difasilitasi dan diimplementasikan secara optimal di sekolah maupun di masyarakat, sehingga kondisi ini menjadi perangkat atau nilai strategis untuk membentuk karakter dan jatidiri bangsa,” bebernya.

Hal itu sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 Tetang Penumbuhan budi pekerti, salah satunya upaya melalui Gerakan Seniman Masuk Sekolah.

Ia berharap, akan mampu menginpirasi memenuhi pendidikan seutuhnya membangun iklim sekolah yang menyenangkan, mengasyikan, mencerdaskan dan menguatkan karakter.

“Kemudian, kegiatan GSMS ini diharapkan dapat menciptakan warga sekolah yang dapat mengapresiasi seni budaya yang ada dimasyarakat sekitar,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Tabalong yang diwakili Kepala Bidang Ketenagaan, Chairunisa menyampaikan, terima kasih dan apresiasi kepada semua panitia pelaksana kegiatan atas terselenggaranya kegiatan GSMS ini, sehingga anak-anak didik kita akan mengetahui kesenian, baik itu seni musik, seni tari, maupun seni teater di sekolah yang akan nantinya dikenalkan atau diajarkan oleh para seniman.

Sementara Bupati Tabalong dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Aisisten Bidang Pemerintahan, Febriadin Hafiz juga mengapresiasi kegiatan tersebut.

Menurutnya hal ini tentu sebagai upaya pemerintah yang bersifat menyeluruh dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat, dengan harapan dapat menyaring budaya asing yang dapat mengikis moral generasi muda serta memicu kapasitas seni budaya yang kaya dan beragam di Indonesia.

“Gerakan Seniman Masuk Sekolah ini juga merupakan salah satu program yang memberikan peluang serta kesempatan kepada seniman dan sekolah yang bersinergi untuk melatih seni budaya disekolah,” katanya.

Ia berharap, dengan adanya program GSMS itu dapat menghidupkan kembali kesenian atau budaya lokal di sekolah.

Kemudian, untuk menumbuhkan budaya sekolah yang sehat, menyenangkan, mengasyikan, mencerdaskan dan menguatkan karakter yang pada gilirannya akan membentuk dan membangun sikap kreatif, apresiatif dan inovatif bagi anak didik.

“Jadi, GSMS ini bukanlah semata-mata hiburan, melainkan juga wujud pendidikan karakter dan pelestarian seni budaya, ini supaya kesenian dan kebudayaan yang diwariskan nenek moyang kita tidak punah, kita jangan hanya bisa berteriak teriak protes manakala kesenian kita diklaim daerah atau negara lain, tetapi tidak berusaha melestarikan,” tutupnya.