TANJUNG, metro7.co.id – Wakil Bupati Tabalong, H Mawardi bersama Unsur Forkopimda, sejumlah kepala SKPD, sejumlah pejabat dilingkup Sekretariat Daerah dan Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat mengikuti webinar tentang peran pemerintahan desa dalam mewujudkan Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba) yang dicanankan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNNRI) dalam rangka rangkaian peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2021.

Kegiatan webinar atau seminar berbasis website ini diikuti secara virtual, Rabu (23/06/2021) di Aula Nan Sarunai/Media Center Kantor Sekretariat Daerah Tabalong lantai II Jalan Pangeran Antasari Tanjung.

Menteri Dalam Negeri, H Muhammad Tito Karnavian dalam bagian sambutan tertulisnya yang disampaikan Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Nata Irawan, SH, MSi mengatakan, hari ini masyarakat dunia akan memperingati Hari Anti Narkoba, hari dimana masyarakat melakukan perlawanan terhadap kejahatan luar biasa yang masih menjadi tantangan negara-negara didunia termasuk di Indonesia.

Dalam menindak lanjuti, instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang rencana aksi nasional pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba atau P4 GN, data Perserikatan Bangsa Bangsa yang menangani masalah narkotika menyebutkan pada tahun 2018 terdapat 275 juta penduduk dunia atau 56 persen dari penduduk dunia dari usia 15 sampai 64 tahun pernah mengkonsumsi narkoba.

Sementara berdasarkan data BNN angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 10 sampai dengan 59 tahun, kemudian tahun 2019 naik menjadi 3,6 juta sedangkan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar di tahun 2018 mencapai angka 2, 29 juta.

Apalagi saat ini Indonesia mulai memasuki policy demokratif yang tumpuannya berada dipundak generasi millenial saat ini, lebih jauh lagi salah satu sebab terjadinya peredaran narkoba adalah masih tingginya supply dan demand.

Berdasarkan hal diatas, maka Kementerian Dalam Negeri melakukan sinergi dengan Badan Narkotika Nasional terkait dengan salah satu strategi program P4 GN yaitu pelaksanaan Desa Bersih Narkoba atau Desa Bersinar. Pelaksanaan Desa Bersinar harus ditingkatkan, bahwa mengingat desa merupakan unit terkecil dari pemerintahan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat dan dapat mendektisi dini apabila terjadi penyalahgunaan narkoba dimasyarakat.

Sementara Kepala BNNK Tabalong, Kompol Recky Lesmana, SH,MM kepada Wartawan mengatakan, kegiatan masalah Desa Bersinar memang menjadi prioritas saat ini, yang merupakan salah satu program pemerintah untuk mengedepankan P4GN khususnya masalah Desa Bersinar.

“Memang hal ini menarik kenapa harus desa menjadi ujung tombak. Kita tahu dan kita pahami bahwa organisasi terkecil disuatu wilayah desa itu adalah salah satu organisasi pemerintah yang terkecil, baik di kabupaten, atau kelurahan di kota-kota, sehingga yang diharapkan oleh BNN dengan kuatnya desa-desa yang ada dipelosok semua desa bisa memperkecil atau menjadi benteng yang bisa menangkal masuknya pengaruh buruk dari masuknya dan penyalahgunaan narkotika,” ujarnya.

Narkotika ini sudah dinyatatakan sebagai bahaya yang cukup darurat atau bisa dikatakan sebagai bahaya nasional dimana Presiden Republik Indonesia, Jokowi sejak tahun 2015 sudah mencanangkan, bahwa Indonesia darurat narkoba dan tidak lanjut untuk itu tidak cukup statement saja, namun ditindak lanjuti lainnya dengan menerbitkan regulasi dan pelaksanaan dilapangan secara teknis, salah satunya dijawantah dari itu adalah dengan pembentukan Desa Bersinar.

Kaitannya untuk daerah Tabalong sendiri rencananya akan mencanangkan dua Desa Bersinar pada puncak hari H nanti, jika nanti terlaksana maka untuk wilayah Kabupaten Tabalong sendiri realisasinya akan menjadi 4 Desa Bersinar, tentu 4 desa bersinar ini bisa menjadi proyek percontohan atau pilot project bagi desa-desa yang tersebar di seluruh Kabupaten Tabalong yang jumlahnya ratusan desa.

“Jadi, hal ini untuk menumbuhkan kesadararan masyarakat dan para aparat desa, supaya mereka sadar dan bisa menangkal masuknya narkotika diwilayah Kabupaten Tabalong, seperti kita ketahui secara geografis Tabalong ini diapit dua provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, dan kita sudah ketahui ratusan kilo narkoba telah berhasil diungkap di kota Banjarmasin, baik yang diungkap oleh Polda Kalsel maupun BNNP Kalsel dimana beberapa pelakunya juga ternyata salah satunya adalah warga kita juga ada, ini cukup memprihatinkan sekali dan juga memang dari jalur pendistribusiannya melewati wilayah kita,” ujarnya.

Sehingga disini Pemerintah Kabupaten Tabalong sangat serius untuk bekerjasama dengan BNNK Tabalong dan juga dengan stake houlder lainnya di wilayah Kabupaten Tabalong secara serius mendukung secara penuh untuk penbentukan desa bersinar.
Dan kami dari BNNK Tabalong tidak ada lelahnya untuk menggemakan work on rack di wilayah Kabupaten Tabalong.*