PONTIANAK, metro7.co.id – Dalam rangka menjawab keraguan masyarakat tentang penggunaan Vaksin Covid 19 di daerah Kalimantan Barat (Kalbar). Pengurus Kordinator Cabang (PKC), Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalbar menggelar Webinar yang bertajuk “Pro dan Kontra Vaksin Covid 19”. Kegiatan digelar di Aula Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kalbar, Jalan Veteran, Pontianak, Sabtu (30/1/2020).

Ketua PKC PMII Kalbar, Mu’ammar Kadafi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Webinar ini dilaksanakan dalam upaya menjawab keresahan masyarakat di akar rumput.

Meskipun Presiden Jokowi Widodo telah menjadi orang pertama yang disuntikkan Vaksin Covid 19, namun masih banyak masyarakat terutama lapisan bawah yang cemas, takut serta ragu menggunakan Vaksin Sinovac. Hal ini diperburuk dengan berita-berita hoaks di sosial media yang semakin masif.

“Dengan tegas PKC PMII Kalbar mendukung dan turut serta mensukseskan program Vaksinasi Covid 19 serta mendukung penuh langkah-langkah pemerintah dalam memperkecil penyebaran covid-19 ini,” ujar Kadafi

Ir. Sukaliman, MT selaku Kepala Dinas Kominfo Kalbar turut menyampaikan, bahwa pada prinsipnya pemerintah Provinsi menyambut baik gagasan PMII dalam penyelenggaraan Webinar ini, karena sejalan dengan Strategi Komunikasi Vaksinasi Covid 19 yaitu menyasar kesegmen masyarakat dengan mengoptimalkan peran tokoh-tokoh, pemuka agama, pemuka masyarakat dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan.

Adapun sasaran PMII yaitu pencerahan pada kalangan muda, pelajar dan mahasiswa, adalah sangat urgen, karena diharapkan peran pemuda harus tetap kritis dalam menyikapi program pemerintah, bukan malah sebaliknya yaitu menjadi pasif, menjadi korban hoaks, atau menjadi provokatif.

“Kalau seluruh penjelasan termasuk fatwa dari semua pihak bahkan sudah dicontohkan oleh pimpinan bangsa tentang vaksinasi masih juga tidak dipercayai, kepada siapa lagi kita mau percaya, dan dengan cara bagaimana lagi kita mengakhiri pandemi ini,” terangnya.

Pelaksanaan Webinar berjalan dengan lancar, ketiga narasumber menekankan dukungan terhadap pemerintah terkait program vaksinasi dan wajib hukumnya untuk mendukung dan melawan pihak-pihak penebar hoaks terkait dengan Vaksin.

Vaksin Sinovac telah melalui uji klinis hingga sampai pada proses pengadaannya dan telah dinyatakan melalui Fatwa MUI Suci dan Halal.

Kalau ke fatwa MUI saja kita tidak percaya lalu percaya kepada siapa lagi demikian narasumber menyakinkan peserta Webinar.

Juga ditegaskan bahwa juga Menurut Hukum Islam dalam keadaan darurat yang haram saja bisa dihalalkan demi penyelamatan jiwa manusia.

Ketiga narasumber menyampaikan akan menguatkan sosialisasi di kalangan masing-masing dan sebagai bentuk dukungan, MUI, NU dan Muhammadiyah telah mengirim perwakilan sebagai “Role Model” vaksin tahap pertama dan ternyata semuanya berjalan dengan sukses.

Dengan sosialisasi yang maksimal diyakini akan dapat mengedukasi masyarakat melalui informasi yang benar sehingga berbagai informasi yang bersifat hoaks dan menyesatkan dapat teratasi.

Ketiga narasumber sependapat bahwa vaksinasi adalah salah satu langkah disamping langkah-langkah lain yang sudah diterapkan sesuai dengan prokes untuk memutuskan mata rantai penularan covid-19. ***