SAMBAS, metro7.co.id – Tim Formatur inisiator pembangunan masjid Agung 1001 Kabupaten Sambas, Senin 11 Januari 2021, bersilaturahmi dengan Ketua DPRD Kabupaten Sambas.

Ketua DPRD Kabupaten Sambas H Abu Bakar mengatakan, dukungan terhadap rencana pembangunan Masjid Agung 1001 Kubah. “Kami sangat mendukung penuh rencana pembangunan Masjid 1001 Kubah, tentunya sesuai kewenangan kami di legislatif dan mencoba membantu melalui anggaran di APBD,” kata Abu Bakar.

Dikesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Sambas berharap inisiator maupun panitia pembangunan Masjid 1001 Kubah terus bergerak, berjuang untuk mendapatkan dukungan dari semua pihak.

“Seluruh inisiator harus terus bergerak, agar mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Kabupaten Sambas,” katanya.

Ketua Tim Formatur Inisiator pembangunan masjid Agung 1001 Misni Safari mengatakan, selain melakukan pertemuan dengan unsur pimpinan DPRD, panitia juga melakukan pertemuan di Kantor Bakeuda dan Bappeda Kabupaten Sambas.

Dalam pertemuan tersebut, Misni Safari dan rombongan menyampaikan tentang rencana pembangunan Masjid 1001 Kubah ini.

“Kabupaten Sambas terkenal banyak menciptakan para ulama-ulama terkenal di dunia. Jadi sudah saatnya memiliki sebuah Masjid Agung yang bisa dibanggakan,” katanya. Ditambah lagi mayoritas masyarakat Kabupaten Sambas beragama Islam dan sebagai daerah perbatasan.

Disampaikan Misni, silaturahmi ke Bakeuda Kabupaten Sambas, ingin mendapatkan  informasi tentang aset, terutama berkaitan dengan lahan. Sedangkan Bappeda Sambas meminta informasi tentang RTRW Kabupaten Sambas dan RDTR Kecamatan Sambas.

“Ini menjadi usaha dalam rangka mewujudkan pembangunan masjid 1001 kubah, semoga Allah  SWT selalu memberikan jalan kemudahan dan melimpahkan rezeki, semangat dan selalu istiqomah dalam menegakkan Dinul Islam,” kata Misni.

Sebelumnya, Misni mengatakan, pada 29 Desember 2019, pihaknya mencoba merancang bangunan masjid 1001 kubah dengan luas lahan 100 hektare. Lahannya pun sudah dicarikan yakni di Dusun Sekuyang Kartiasa, dengan view Jembatan Kartiasa, Sungai Kartiasa dan Pulau Bungin.

“Ini memang baru rencana yang sudah ada sejak 2007, namun melalui usaha dan tekad dan dukungan semua pihak, insyaallah itu bisa terwujud,” katanya. *