SANGGAU, metro7.co.id – Saat ini masyarakat petani sawit merasakan indahnya karena harga komuditas sawit tembus Rp. 3.350/kg umur sepuluh tahun keatas.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau Syafriansyah mengatakan karena harga komuditas sawit naik masyarakat merasa enjoy, bahkan sekarang sedang dilakukan peremajaan sawit rakyat dua.

“Dari tanaman sawit tua yang ada mulai 2019 kerjasama dengan Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPPKS) pusat sebanyak 1000 ha, tahun 2020 sebanyak 2000 ha sedangkan ditahun 2021 ini 1200 ha, ini murni dana hibah,” ujar Syafriansyah kepada Metro 7, Rabu (15/12).

BPPKS ini kata Syafriansyah merupakan lembaga non departemen yang berada dibawah Kementerian Keuangan RI, yang berwenang menghimpun dana hasil ekspor CPO, yang kemudian dana tersebut dikembalikan kepada petani sebagai dana hibah.

BPPKS ini khusus menyalurkan dana hibah kepada petani sawit rakyat bukan kepada perusahaan. “Karena kalau perusahaan sudah mampu finansialnya, yang kita bantu petani swadaya, plasma-plasma eks Pir Trans yang tanamannya sudah tua diatas 25 tahun,” jelasnya.

Masih menurut Syafriansyah program dana hibah melalui BPPKS ini petani sawit merasa terbantu mulai bibit, pembukaan lahan serta bantuan pupuk.

Hingga saat ini BPPKS telah membantu petani sawit melalui dana hibah tersebar di Kecamatan Kapuas, Meliau, Parindu, Tayan Hulu dan Kembayan.

Program ini sebenarnya tersebar diseluruh Indonesia, namun kebetulan Kabupaten Sanggau yang terbesar.

“Harapan saya agar tanaman yang sudah dibantu melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) dirawat sebaik-baiknya,” pungkasnya.[]