SANGGAU, metro7.co.id – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sanggau melaksanakan rapat koordinasi, rapat tersebut dipimpin oleh Pejabat (PJ) Bupati Sanggau, Suherman di Aula Babai Cinga Kantor Bupati Sanggau, Rabu (28/2).

Suherman mengatakan, stunting merupakan masalah yang harus ditangani secara bersama oleh setiap lapisan, baik dari Pemerintah daerah juga stekholder dan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Sanggau.

“Tentu kesehatan merupakan sebuah investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi, dan memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Sanggau,” ujar Suherman.

Menurut Suherman stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun (balita), yang di sebapkan akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan, mulai dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

“Stunting harus kita tangani dengan serius karena akan mempengaruhi sumber daya manusia di masa depan,” ujarnya.

Ia berpesan agar seluruh pihak dari berbagai sektor dapat mengambil langkah yang lebih fokus dan terarah, sehingga dapat bekerja sama dengan lebih baik untuk menekan angka penurunan stunting di Kabupaten Sanggau.

“Semoga target 20 persen prevalensi stunting tahun 2024 dapat kita capai bersama sehingga memicu peningkatan SDM di Kabupaten Sanggau dan bersiap menyambut Indonesia emas tahun 2045,” pungkas Pj Bupati Sanggau.