BANDUNG, metro7.co.id – Bank Indonesia sangat percaya bahwa komunikasi Undang-undang (UU) No.4/2023 tentang Pengembangan dan penguatan Sektor Keuangan, atau yang dikenal dengan sebutan P2SK.

Memberi amanat kepada Bank Indonesia untuk mencapai tiga tujuan mulia, yakni mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara Stabilitas Sistem Pembayaran dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan, yang ketiganya dimaksudkan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Wahyu Pratomo mengatakan, dalam mencapai ketiga tujuan tersebut, Bank Indonesia senantiasa menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan independensi.

“Salah satu bagian dari prinsip transparansi itu adalah pengelolaan komunikasi. Disebutkannya, Bank Indonesia meyakini, tanpa komunikasi yang jelas, terstruktur, dan terarah, mustahil efektivitas kebijakan dapat tercapai,” katanya.

Salah satu bentuk komunikasi yang umum dilakukan Bank Indonesia, misalnya, pengumuman hasil Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG). Dalam konteks itu, Bank Indonesia selalu menyertai hasil keputusan RDG dengan pertimbangan dan asesmen yang melatarbelakanginya.

“Hal itu dilakukan semata-mata agar masyarakat mengetahui dengan jelas arah kebijakan Bank Indonesia sehingga
ekpektasi publik dapat bergerak ke arah yang menjadi tujuan dari bauran kebijakan Bank Indonesia tadi, yang pada glirannya akan melahirkan efektivitas bauran
kebijakan Bank Indonesia,” bebernya.

Ia membeberkan, dalam mengelola kegiatan komunikasi tadi, Bank Indonesia tidak bisa bergerak seorang diri. Di sana ada peran serta media yang purnya tugas dan tanggung jawab memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada masyarakat luas.

“Dalam konteks itulah, Bank Indonesia memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para awak media, khususnya di Kalimantan Selatan, yang telah membantu mengomunikasikan kebijakan Bank Indonesia, sehingga masyarakat luas dapat mengetahui informasi dan substansi komunikasi kebijakan Bank Indonesia tersebut,” katanya.

Ditegaskannya, salah satu bagian dari apresiasi itu, pihaknya menyelenggarakan Capacity Building Jurnalis. Selain untuk memperkuat pengelolaan komunikasi kebijakan Bank Indonesia di daerah, pihaknya juga berharap lewat keqiatan ini pemahaman seluruh peserta terhadap fungsi dan tugas Bank Indonesia selaku bank sentral juga dapat ditingkatkan, sebagaimana pesan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalsel yang diterima beberapa waktu lalu.

Kata Wahyu Pratomo, pihaknya sedikit berbagi tentang peran dan fungsi bank sentral yang terangkum dalam materi berjudul kebanksentralan. Sehingga diharapkan, teman-teman media dapat lebih memahami tentang peran dan
tugas Bank Indonesia, baik dalam konteks perekonomian!bangsa maupun kedudukannya dalam tatanan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Pesan yang kedua yang disampaikan, sinergi dan kolaborasi jadi kunci
pengelolaan komunikasi. Karena Bank Indonesia tidak bisa bergerak seorang diri
dalam melakukan kegiatan pengelolaan komunikasi.

Maka dari itu, Capacity Building Jurnalis yang dilaksanakan adalah bagian dari upaya Bank Indonesia dalam mempererat sinergi, kolaborasi, dan hubungan baik dengan para awak media.

Menurutnya, karena hanya dengan sinergi yang baiklah, langkah dalam
mencapai tujuan dan cita-cita besar yang diinginkan dapat terasa lebih mudah dan ringan.

“Serap dengan utuh setiap wawasan dan ilmu yang dipaparkan oleh narasumber, supaya menjadi bekal teman-teman jurnalis semua ketika menulis atau menyiarkan berita, tidak hanya terbatas berita tentang Bank Indonesia, tetapi juga berita yang menjadi tugas dan tanggung jawab teman-teman semua ketika sudah kembali ke Kalsel dan bertugas di medianya masing-masing,” tutupnya.