BEKASI, metro7.co.id – Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kecamatan Sukakarya melaksanakan Silaturahmi Akbar di Gedung PGRI Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Hadir pada acara ini pendidik dan tenaga kependidikan non ASN, Sekretaris Dinas Pendidikan Asep Saefulloh, Korda FPHI Andi Heryana, Persatuan Guru Republik Indonesia Kecamatan Sukakarya Edwari dan K3S serta Koordinator Pengawas.

Koordinator Kecamatan FPHI Sukakarya mengatakan, perjuangan selama ini dalam menyuarakan aspirasi tenaga honorer di Kecamatan Sukakarya mendapatkan sorotan dari berbagi pihak.

Namun, Alhamdulillah perjuangan itu mendapatkan dukungan dari para kepala sekolah dan Ketua PGRI Kecamatan Sukakarya,” kata Nanang Rokhili kepada metro7.co.id Kamis (24/09/20).

Lebih lajut Nanang mengatakan hadirnya Sekretaris Dinas Pendidikan dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamaatan dan Kabupaten Bekasi pada acara silaturahmi Akbar yang di gelar ini merupakan bentuk perhatian kepada tenaga honorer.

“Ini dapat diartikan sebagai bentuk dukungan dari dinas pendidikan dan Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI) Bekasi pada perjuangan tenaga honorer yang selama ini diperjuangan,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Daerah FPHI Bekasi, Andi Heryana, menjelaskan Silaturahmi Akbar ini dalam agenda menjawab kegundahan dan persoalan honorer terkait status dan kesejahteraan.

Dengan tema solusi honorer masa depan peluang dan hambatan meraih status CPNS dengan segala dinamikanya

“Serta membedah dan mencari benang merah dalam carut marutnya honorer di Bekasi,” kata Ketua Koordinator Daerah FPHI Andi kepada metro7.co.id

Karena itu, lanjut Andi, pihaknya melakukan belanja masalah ditiap kecamatan se-kabupaten Bekasi untuk menampung keluhan personal anggota

Nantinya FPHI akan mengambil kebijakan strategis secara taktis untuk dan demi menyelamatkan secara utuh seluruh honorer kabupaten bekasi yang berjumlah sekitar 9.300 orang ini,” tegasnya.

Ditempat yanga sama Sekretaris Dinas Pendidikan, Asep Saefulloh, amengatakan baru mengetahui saat ini ada organisasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK ) yang mendekati kesempurnaan.

“Karena mempunyai kajian hukum jelas terkait peningkatan status, peningkatan kesejahteraan yang sangat logis juga organisasi yg representatif mewakili semua unsur honorer dari honorer kategori non kategori,” ucap Asep Hidayatulloh yang juga Ketua PGRI Bekasi.

Tambah Asep, bersinergi mengawal kesejahteraan honorer sebesar Rp 2.8 juta yang akan direalisasikan pada 2021, secara flat untuk semua Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang ada di Bekasi.

“Dan ini menjadi satu sinergis yang sangat strategis bagi dunia pendidikan khususnya di Bekasi untuk memajukan pendidikan,” tutupnya. ***