BREBES, metro7.co.id – Resah dengan semakin maraknya warung yang diduga menjual obat-obatan terlarang di Brebes Barat, warga akhirnya melakukan aksi pembubaran paksa.

Warung yang dikenal dengan sebutan warung aceh itu dibubarkan warga bersama Pemerintah Desa dan Karang Taruna Desa Kubangpari, Kecamatan Kersana Brebes, Selasa (26/12).

Menurut salah satu warga Brebes, Sumarlan, warung-warung yang diduga menjual obat terlarang itu telah menjamur di beberapa titik, khususnya di wilayah Brebes Barat.

“Banyak warung-warung aceh yang berada di wilayah Kabupaten Brebes, terutama di wilayah Brebes barat, pantauan kami seperti di jalan raya Kersana Ciledug, di komplek warung remang remang Desa Cigedog, Limbangan Kersana di Selatan Exit Tol Pejagan, di Jagapura dekat SPBU Dedy Jaya, di Jalan Lingkar Ketanggungan, depan RSUD Soekarno, dan di depan Pos Timbangan Tanjung itu diduga jual obat terlarang, akhirnya ada dua yang di bubarkan warga,” kata Sumarlan seperti di kutip dari media online bregasnews.com. Selasa (26/12).

“Pembubaran warung Aceh itu dilakukan oleh warga bersama Pemerintah Desa Kubangpari dan karangtaruna, ada sekitar 60 orang dewasa melakukan penggerebekan ke warung aceh yang berada di perbatasan Kubangpari dengan Cigedog,” beber Sumarlan.

Sumarlan berharap masyarakat dan Pemerintah Desa berperan aktif menjaga wilayahnya dari penjualan obat-obat terlarang yang merusak generasi muda.

“Pemerintah Desa dan masyarakat harus berperan aktif dan tetap berkordinasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan pengerebegan dan jangan anarkis,” ujarnya.

Ia juga mendorong Pemda maupun Aparat Penegak Hukum (APH) aktif lakukan pencegahan peredaran obat-obatan terlarang itu.

“Dari hasil pantauan kami, keberadaan warung aceh selalu ramai remaja yang diduga membeli obat-obatan terlarang. Kalau peredaran obat-obatan terlarang ini terus di biarkan hal ini dapat merusak generasi anak bangsa, dan ini harus ada tanggung jawab juga dari pemerintah maupun APH jangan sampai generasi muda kita diracuni oleh obat obatan itu,” ujar Sumarlan.

Sementara seperti dilansir dari bregasnews.com, Sekretaris Desa Kubangpari, tempat salah satu yang dilakukan penggerebegan menuturkan sebelum melakukan penggerebegan sebenarnya sudah di lakukan upaya peringatan tidak menjual obat terlarang itu.

Selain lokasi itu dekat dengan sejumlah Sekolah Dasar dan SMP, warga juga sudah resah, sayangnya peringatkan itu tidak diindahkan yang pada akhirnya dilakukan aksi pengerebegan.

“Usai dilakukan penggerebegan oleh warga, penjaga warung itu kami serahkan ke polsek Kersana. Kemudian, di hari yang sama, ada warung aceh yang baru buka juga dibubarkan warga, warung itu ada di perbatasan Rungkang dan Karangjunti Kecamatan Losari,” terang Sekdes Kubangpari.