KENDAL, metro7.co.id – Bupati Kendal, Dico M Ganinduto memastikan saat ini ketersediaan oksigen di Kabupaten Kendal,  tercukupi dan aman.

 

Demikian yang disampaikan oleh Dico kepada wartawan, saat monitoring oksigen di RSUD dr Soewondo Kendal.

 

“Hari ini saya meninjau RSUD dalam rangka memastikan ketersediaan oksigen. Karena ini sudah menjadi isu nasional, bahwa banyak daerah yang kekurangan oksigen,” terangnya, Selasa (3/7/2021).

 

Dico menambahkan, secara kondisi di pandemi Covid-19 ini, di Kendal sudah menurun, dengan persentase dibawah 50 % standar aman dari WHO.

 

“Tapi kendati demikian, kita memastikan cadangan oksigen di Kabupaten Kendal, khususnya di RSUD ini harus aman,” imbuhnya.

 

Dico menegaskan, monitoring dilakukan untuk memastikan oksigen di Kendal aman. pihaknya kedepan ada lonjakan-lonjakan lagi, bisa diantisipasi. 

 

“Alhamdulillah ketersediaan oksigen di RSUD ini juga relatif baik, suplainya juga aman. Ya ini kita pastikan ke depannya jangan sampai ada kekurangan-kekurangan oksigen. Karena ini sangat vital. Nah setelah kita cek, kedepan mungkin akan kita tambah kapasitasnya,” jelasnya.

 

Terkait jaminan ketersedian oksigen di rumah sakit lain Kabupaten Kendal, Dico menambahkan, hal ini sudah dikoordinasikan dengan pimpinan-pimpinan rumah sakit yang ada di Kendal.

 

“Kami ada group, yang membahas permasalahan oksigen ini. Alhamdulillah aman. Kendalanya, rata-rata stoknya hanya cukup dua sampai tiga hari. Itu yang ditakutkan para pimpinan rumah sakit,” imbuhnya.

 

Sebagai penutup Dico juga mengungkapksn, pihaknya telah berkomunikasi dengan pabrik oksigen di Kaliwungu.

 

“Kami terus berkoordinasi dengan pabrik oksigen di Kaliwungu, untuk memastikan ketersediaan oksigen di Kendal tercukupi,” tukasnya.

 

Sementara itu, Plt Direktur RSUD dr Soewondo Kendal, dr Budi Mulyono menambahkan, stok oksigen di RSUD bisa untuk tiga hari.

 

“Selama tiga hari itu ada tambahan-tambahan terus, tambahan stok. Sehingga setiap tiga hari, kita isi ulang,” jelasnya.

 

Budi menambahkan, bentuk dari oksigen ada yang berbentuk liquid, juga ada yang tabung.

 

“Liquid itu yang untuk sentral njih, kalau yang tabung itu biasanya untuk IGD atau yang untuk injeksi,” imbuhnya.

 

Budi juga menyampaikan, di saat lonjakan Covid kemarin, kebutuhan oksigen dalam sehari sebanyak 2.000 per-hari/meter kubik.

 

“Kalau sekarang, kebutuhan di angka 1.000 sampai 1.500 meter kubik saja untuk setiap harinya,” pungka dia.[]