WONOSOBO, metro7.co.id – Kehadiran praktik berkelanjutan di tengah keindahan alam Wonosobo telah menjadi landasan yang kokoh dalam membentuk Indonesia lestari. Wonosobo, sebuah wilayah yang terkenal akan keagrarisannya, telah menjadi contoh nyata dalam mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan. Di antara keelokan alamnya, praktik-praktik ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam.(12/12/2023)

Qowi, seorang petani dari Desa Lancar Wadaslintang, Binangun, adalah gambaran hidup dari keberhasilan praktik pertanian organik. Melalui penggunaan pupuk organik dari kotoran kambing, ia telah berhasil menanam padi tanpa ketergantungan pada pestisida kimia. Inisiatifnya bukan hanya memberikan hasil yang memuaskan, tetapi juga mengurangi biaya produksi.

Praktik-praktik pertanian berkelanjutan di Wonosobo tidak hanya meliputi penggunaan pupuk organik, tetapi juga sistem irigasi yang hemat air. Dampak positif dari praktik ini meliputi hasil pertanian yang lebih sehat, kesuburan tanah yang terjaga, serta pengurangan polusi tanah dan air. Peran pemerintah dalam memberikan kebijakan, pendidikan, dan infrastruktur pertanian, bersama dukungan aktif dari masyarakat, menjadi kunci dalam pengembangan pertanian yang ramah lingkungan.

Selain sektor pertanian, pengelolaan sampah menjadi sorotan penting di Wonosobo. Langkah progresif dalam mengatasi sampah plastik dengan mengubahnya menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) mencerminkan inovasi dalam menjaga lingkungan sekaligus menciptakan sumber energi alternatif. Sistem pengumpulan sampah yang terorganisir dan partisipasi masyarakat dalam daur ulang menegaskan komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Adopsi kampanye pengurangan plastik sekali pakai serta penggunaan alternatif ramah lingkungan menunjukkan kesadaran tinggi masyarakat terhadap lingkungan. Peran pemerintah dalam manajemen sampah dan promosi kebijakan ramah lingkungan menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di Wonosobo.

Wilayah ini juga memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi terbarukan seperti matahari, air, dan biomassa. Pendekatan konsumsi yang bertanggung jawab, termasuk penggunaan produk lokal dan organik serta promosi transportasi berkelanjutan, menjadi fokus dalam menciptakan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Praktik-praktik berkelanjutan di Wonosobo mencerminkan bagaimana masyarakat dapat mengadopsi gaya hidup yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, upaya ini dapat terus membangun Indonesia yang lebih asri dan berkelanjutan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Tantangan 365 Aksi Asri

1. Kesadaran dan Pendidikan Berkelanjutan

Tantangan utama yang dihadapi adalah meningkatkan kesadaran serta pendidikan terus-menerus kepada masyarakat terkait praktik-praktik berkelanjutan. Pendidikan yang lebih luas mengenai keberlanjutan dan cara-cara mempraktikkannya menjadi kunci untuk memperluas pemahaman serta mendorong perubahan perilaku yang lebih luas di semua lapisan masyarakat.

2. Integrasi Teknologi dan Inovasi

Pengembangan teknologi yang lebih baik dan inovasi dalam bidang pertanian, pengelolaan sampah, serta pemanfaatan sumber energi terbarukan perlu didorong secara aktif. Integrasi teknologi canggih dan inovasi dalam praktik-praktik berkelanjutan dapat membuka jalan bagi solusi yang lebih efisien dan scalable, memungkinkan Wonosobo dan daerah sekitarnya untuk menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. *