BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Berupaya menjalin kolaborasi bela diri antar perguruan, pesilat dari Pendekar Temasek Academy (PTA) asal Singapura melakukan kunjungan organisasi ke Provinsi Bangka Belitung, Jumat (1/2) lalu.

Kedatangan pendekar dari negeri Singa itu untuk menandatangani kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) dengan perguruan silat lokal asli Pulau Bangka, yakni Perguruan Silat Pulau Kelapa.

Melalui jamuan makan malam di Rumah Dinas Bupati Bangka, rombongan PTA yang berjumlah 6 orang itu disambut hangat oleh Penjabat (Pj) Bupati Bangka, M. Harris, dan unsur forkopimda, beserta jajaran pengurus Perguruan Silat Pulau Kelapa.

Dijelaskan Direktur PTA, Iskandar Muda, bahwa tujuan pendirian PTA ini guna mengenalkan silat tradisi ke mancanegara.

Iskandar berkata, MoU ini bisa menjembatani Perguruan Silat Pulau Kelapa untuk melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri.

“Persilatan Pulau Kelapa sudah resmi menjadi anggota bersekutu PTA. Semoga dengan ini bisa menunjang silat asli Bangka ini di mata dunia,” ucap Iskandar saat ditemui usai jamuan makan malam, di rumah dinas Bupati Bangka, di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Sabtu (2/3) malam.

Direncanakan pada bulan November mendatang bakal diadakan seminar silat tradisi di Bali.

Seminar tersebut akan dihadiri para pesilat dari Singapura, Indonesia, Madagaskar, Hawai, dan Las Vegas.

Iskandar berharap, melalui kerja sama antar perguruan ini dapat menjadi langkah awal untuk mengembalikan lagi martabat silat tradisi yang telah memudar karena dominasi silat olahraga.

“Karena selama 25 tahun lebih ini silat olahraga mendominasi, sehingga banyak perguruan lupa pentingnya menjaga tradisi lama,” ungkapnya.

Sementara Izkar, selaku Ketua Umum Pengurus Besar Perguruan Silat Pulau Kelapa menyambut baik adanya kerja sama dengan PTA.

Mengingat, kata Izkar, perguruannya dengan PTA memiliki satu nafas visi yang sama, yakni mengembalikan lagi silat tradisi sebagai bagian dari khazanah budaya bangsa.

“Marwah silat ini adalah silaturahmi. Nah, nilai tradisi ini lah yang harus kita tanamkan. Artinya kita tidak melupakan silat-silat yang lain, dan pertandingan, tapi juga tetap mengedepankan silaturahmi,” ujar Izkar.

Senada, Pj Bupati Bangka, M Harris mengucapkan syukur dengan adanya kerja sama perguruan beda negara tersebut.

“Selaku pemerintah daerah kami sangat senang sekali dikunjungi paman guru Iskandar Muda dari Temasek Singapura beserta dengan timnya, dan juga dari Cimande Jawa Barat,” ucap Harris.

Melalui kerja sama ini, Harris harapkan menjadi langkah awal untuk mengembangkan bakat atlet dan pengenalan budaya silat Bangka di luar negeri.

Apalagi Perguruan Silat Pulau Kelapa sendiri, kata dia, merupakan silat tertua di Kabupaten Bangka.

“Kita patut berbangga karena di Indonesia ini tidak banyak yang dapat bekerja sama dengan perguruan silat dari luar, apalagi ini kerja sama pertama,” tutur Harris yang menegaskan bahwa Pemkab Bangka akan siap mendukung penuh kelancaran kerja sama tersebut.