SELATPANJANG, metro7.co.id – Sejak pandemi covid-19 melanda Kepulauan Meranti, masyarakat merasakan betapa sulitnya ekonomi. Lebih- lebih masyarakat yang berpenghasilan rendah seperti penarik becak, dan mereka yang mencari nafkah harian, bingung dalam kondisi ini.

Imbauan pemerintah agar tetap berada di rumah membuat mereka dilema. Satu sisi memikirkan kesehatan. Sisi lainnya, bagaimana menafkahi keluarga.

Melihat kondisi tersebut, Camat Tebing Tinggi, Rayan Pribadi menyerahkan langsung bantuan beras kepada para tukang becak kayuh di Kota Sagu Selatpanjang, Jumat (2/10/2020).

Rayan mengatakan, semakin merebaknya penyebaran covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan saja, tapi juga berdampak pada ekonomi masyarakat, khususnya para tukang becak kayuh. Mereka harus bersaing dengan tukang becak motor yang apabila ditumpangi akan sampai dengan cepat ke tempat tujuan. Ditambah lagi dengan pandemi, penumpang yang mau naik becak ini semakin jarang.

“Dengan semakin merebaknya penyebaran Virus Corona ini yang dampaknya tidak hanya kesehatan saja tetapi juga berdampak pada ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten telah mengimbau kepada masyarakat supaya tidak keluar rumah apabila tidak penting. Hal ini juga berdampak pada penghasilan masyarakat Kepulauan Meranti, khususnya para becak tukang kayuh, dimana mereka juga harus melawan arus modernisasi dengan para tukang becak motor,” kata Camat Tebing Tinggi, Rayan Pribadi.

Rayan juga menuturkan, dengan dilakukannya pembatasan kegiatan di luar rumah dan arus modernisasi, dimana masyarakat lebih mengutamakan becak motor maupun kendaraan pribadi dalam bepergian, terjadi penurunan penumpang yang sangat signifikan bagi becak kayuh. Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti memberikan bantuan kepada masyarakat khususnya kepada para penarik kendaraan roda tiga ini.

“Bantuan ini berasal dari Beras Cadangan Pemerintah. Kita tau para tukang Becak kayuh mengalami penurunan penumpang karena kurangnya aktifitas masyarakat di luar rumah. Oleh sebab itu, pemerintah membuat tindakan langsung dengan memberikan bantuan kepada masyarakat dengan profesi ini untuk meringankan beban ekonomi mereka. Untuk pembagiannya karena kondisi dilarang untuk pengumpulan massa, terpaksa kami berkelilling membagikan di jalan,” ungkapnya.

Tidak hanya memberikan bantuan beras sebanyak 5 kilogram kepada para tukang becak, Rayan juga menyelipkan beberapa lembar rupiah kepada mereka.

Salah seorang penarik becak merasa bersyukur atas bantuan yang diberikan. Semenjak wabah dan sebelum corona melanda, penghasilan yang didapat sangat menurun drastis.

“Alhamdulillah dengan rezeki yang ade. Penumpang pun jarang ade. Kami lebih banyak nganggur,” tuturnya dalam dialek Melayu.***