SUMBAWA BARAT, metro7.co.id -Dampak pandemi covid-19, yang akhir-akhir ini melanda seluruh dunia, sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat kalangan bawah, khususnya di sektor ekonomi. Menyikapi hal tersebut, kelompok masyarakat yang tergabung dalam organaisasi Gerakan Pemuda Brang (GEMPAR. red), Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB, membuat berbagai terobosan salah satunya, kegiatan penyemaian dan pembibitan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan, GEMPAR dapat memberikan contoh kepada masyarakat sekitar dalam memanfaatkan lahan pekarangan rumah, untuk menanam sayur-sayuran seperti, cabe, terong, tomat, dan sayuran lainnya.

Dengan cara inipula, pengeluaran untuk belanja kebutuhan sayur-sayuran bisa ditekan, bahkan masyarakat Brang Ene yang awalnya sebagai konsumen bisa beralih menjadi produsen.

“Kegiatan peningkatan atau pemanfaatan pekarangan masyarakat ini disamping untuk menekan biaya belanja kebutuhan sayur. Juga akan membantu sisi ekonomi warga masyarakat, karena sayurnya nanti tidak hanya untuk kosumsi pribadi akan tetapi bisa dipasarkan dan itu sedikit banyak akan membantu ekonomi masyarakat,” kata Bambang Irawadi, selaku pendiri Organisasi GEMPAR kepada media koran metro7, Senin (17/8/2020).

Untuk saat ini, GEMPAR sudah menyemai berbagai jenis bibit sayuran unggul seperti, Cabe, terong, tomat, dan berbagai jenis bibit sayur lainnya. Dan nantinya setelah bibit tumbuh maka, akan dipindahkan ke polybag seseuai dengan ukurannya.

“Untuk pemindahan bibit sayur ke polybag kita berdayakan masyarakat yang tergabung dalam organisasi ini. Nantinya bibit yang sudah dipindah tersebut, juga bisa dijual ke masyarakat atau instansi pemerintah, maupun swasta,” jelas, Bambang.

Diungkapkan, kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai pada penyemaian dan pembibitan saja. Namun kedepannya, akan ada kegiatan lanjutan, yakni peduli lingkungan, terutama kepedulian terhadap lingkungan disekitar sungai.

“Nantinya, bersama pihak terkait. Kita akan komunikasikan dan bersama-sama, untuk kita bersihkan sampah-sampah di sekitar sungai Brang Ene,” ucapnya.

Kemudian, pihaknya juga membuat himbauan-himbauan, seperti, memasang baliho, barner, maupun spanduk tentang larangan buang sampah di sekitar sungai. Selain itu, pemanfaatan sungai dengan pembuatan keramba.

“Mudah-mudahan, semuanya bisa berjalan lancar. Dan yang lebih penting, dukungan dari semua masyarakat dan pemerintah, itu yang kita harapkan, mas!,” ungkap Rantak sapaan akrab ia dipanggil.

Lebih lanjut dikatakan,dampak pandemi covif 19 yang masih tidak diketahui kapan akan berakhir, harus disikapi dengan mengambil langkah antisipasi dengan membuat program yang menyentuh secara langsung. Sehingga beban masyarakat atau akan kebutuhan hidup sehari-hari bisa sedikit berkurang.

“Salah satu usaha kami dari GEMPAR ini merupakan upaya membentuk peluang usaha sampingan bagi anggota. Sekaligus edukasi bagi warga masyarakat sekitar, agar areal pekarangan rumah jangan dibiarkan terlantar,” jelasnya lagi.

Namun bisa dimanfaatkan dengan mengolahnya secara maksimal, tidak hanya karena adanya anjuran berdiam diri dirumah saja. Akan tetapi sebutnya untuk seterusnya atau berkesinambungan. *