MALAKA, metro7.co.id – Tim Riset program studi ilmu politik fakultas ilmu sosial dan politik Universitas Nusa Cenda (Undana) Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur, melakukan kajian dan investigasi dampak investasi industri tambak garam serta tata kelola garam di wilayah kabupaten Malaka dan keberlangsungan demokrasi di daerah otonom baru, bersama komunitas wartawan perbatasan (Kontas) yang berlangsung di Kompleks Stand Pusat Belanja Serba Ada (Pujasera) Betun Rabu, (14/9/2022).

Melalui Koordinator Tim Riset Prodi ilmu politik fakultas ilmu sosial dan politik Undana Kupang dan salah satu anggota tim riset, juga mencoba menggali dan mengadvokasi persoalan industri garam malaka, tata kelola garam dan dampak demokrasi yang berlangsung di wilayah kabupaten Malaka.

Kepada komunitas wartawan perbatasan (kontas Malaka) dengan metode diskusi terarah yang di sampaikan oleh setiap wartawan yang hadir dalam kaitan dengan faktor-faktor tata kelola industri tambak garam dan dampaknya terhadap demokrasi di wilayah kabupaten Malaka.

Koordinator Tim Riset ilmu politik Undana, Dr, Rudi Rohi, SH, M.Si menjelaskan bahwa, tujuan kedatangan tim riset dari prodi ilmu politik Undana Kupang semata-mata melakukan Riset dan kajian terkait dampak tata kelola industri garam dengan demokrasi yang berlangsung di kabupaten Malaka.

“Yang kami mau lihat itu bukan persoalan tata kelola industri tambak garam ini. tapi yang mau kami lihat adalah seberapa jauh atau seberapa dalam implikasinya terhadap demokrasi. jadi yang kami mau lihat itu,” ujar Rudi kepada awak media usai sering informasi oleh wartawan kontas Malaka.

Doktor muda ilmu politik Fisipol Undana Kupang itu menambahkan bahwa, dalam pengamatan kita sebagai akademisi demokrasi itu sendiri adalah partisipasi pemilih, pemahaman politik masyarakat tentang bernegara dan berpemerintah, dan terutama demokrasi itu sendiri,” ucapnya.

“Jadi, tata kelola garam itu hanya menjadi kasus ya, dan menjadi pintu masuk bagi kami dalam melihat secara lebih dalam mengenai kehidupan berdemokrasi di kabupaten Malaka. dan kira-kira seperti itu,” tandas Dr, Rudi Rohi

Dirinyapun menjelaskan bahwa tim riset yang di koordinir olehnya berjumlah empat orang dosen prodi ilmu politik fakultas ilmu sosial dan politik universitas Nusa cenda Kupang, di dampingi oleh salah satu mahasiswa jurusan ilmu politik.

“Kami dari tim riset berjumlah empat (4) orang dosen dan satu orang mahasiswa. dan hari ini saya berterima kasih kepada teman-teman media yang sudah antusias bersama kita mendiskusikan berbagai informasi tentang tambak garam itu,” imbuhnya. *