MANGGARAIBARAT, metro7.co.id – Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) menggelar serangkaian kegiatan penguatan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) melalui Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman).

Kegiatan bertajuk “BISA Kreatif Labuan Bajo” bertepatan dengan Hari Pariwisata Internasional (World Tourism Day) dilaksanakan di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Minggu (27/09/2020).

Destinasi wisata Goa Rangko berada di Dusun Rangko terkenal akan goa dengan “kolam privat” alami yang merupakan hasil dari intrusi (rembesan) air laut melalui rekahan batuan. Pada waktu tertentu, sinar matahari yang masuk ke dalam gua akan menghasilkan kolam cantik yang seolah-olah bercahaya.

BOPLBF menyebutkan, kegiatan penguatan protokol CHSE melalui “Gerakan BISA” merupakan upaya pemulihan sektor pariwisata melalui penguatan destinasi-destinasi wisata dengan menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE) secara disiplin di masa normal baru.

Kegiatan itu diikuti 100 peserta dari masyarakat setempat, komunitas lokal seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dusun Rangko dan Komunitas Pemuda Rangko.
Gerakan BISA di Goa Rangko, selain menyerahkan peralatan protokol kesehatan (thermo gun, masker, face shield, hand sanitizer, peralatan kebersihan), semua peserta serempak melakukan aksi bersih-bersih (Clean Up) di pesisir pantai.

Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina menjelaskan, pelaksanaan Gerakan BISA terus dilaksanakan secara simultan untuk memastikan kesiapan destinasi-destinasi wisata yang ada di 11 wilayah koordinatif yang ada Flores, Lembata, Alor, Nusa Tenggara Timur dan Bima, Nusa Tenggara Barat.

“Gerakan BISA ini kegiatan padat karya yang kami laksanakan di banyak destinasi wisata guna mempersiapkan masyarakat memasuki tatanan normal baru dan siap menerima kunjungan wisatawan jika masa pandemi berakhir,” ucap Shana.

Shana berharap, Gerakan BISA menjadi penyemangat bagi wisata Labuan Bajo untuk terus berbenah dan mempersiapkan diri bangkit dan beraktifitas kembali pasca pandemi covid-19.

“Jangan lelah. Terus berbenah mempersiapkan diri lebih baik lagi. Aktifitas pariwisata pada akhirnya akan kembali pulih. Semoga ketika itu datang, destinasi Goa Rangko telah menjadi destinasi yang benar-benar siap dan disiplin menjalankan protokol kesehatan sebagai gaya hidup sehari-hari,” ajak Shana.

Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Agustinus Rinus. Saat menyampaikan sambutan, Agustinus Rinus menekankan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium. Karena itu, kondisi destinasi wisata yang Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) sudah pasti menjadi pertimbangan penting bagi wisatawan. Gerakan BISA, kata Gusti Rinus, menjadi pelecut semangat mulai dari diri sendiri dan lingkungan terkecil.

Gusti Rinus menyebut Labuan Bajo, satu-satunya destinasi super premium di Indonesia. Gua Rangko, kata Gusti Rinus, merupakan destinasi favorit kedua di Labuan Bajo setelah Batu Cermin berdasarkan data jumlah kunjungan, dan yang paling banyak berkunjung adalah wisatawan dari Eropa khususnya Jerman.

Kendati demikian, Pariwisata Labuan Bajo, lanjutnya masih memiliki kendala dalam hal kebersihan. Gusti Rinus merincikan, pada tahun 2019, 58% dari 187 ribu wisatawan mengungkapkan bahwa Labuan Bajo itu kurang bersih dan 38% mengatakan pantai di Labuan Bajo kotor.

“Tahun ini kita akan bangun fasilitas penunjang di Gua Rangko seperti toilet dan fasilitas lainnya. Di parkiran, kita akan bangun toilet premium di 3 destinasi yaitu Cunca Wulang, Cunca Rami dan tentu saja di Gua Rangko. Kita harus bisa menjadi destinasi kelas dunia!” tegas Gusti.***