LABUAN BAJO, Metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Badan Pengelolaan Keuangan Daerah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 10 Miliar lebih untuk membiayai pelaksanaan kegiatan vaksinasi covid-19 di kabupaten pariwisata premium itu. Anggaran tersebut bersumber dari belanja tak terduga karena APBD Mabar tahun 2021 telah ditetapkan.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Drs. Salvador Pinto menjelaskan, belanja tidak terduga diperuntukkan belanja kegiatan-kegiatan yang tidak direncanakan pemerintah sebelumnya, seperti kegiatan vaksinasi covid-19.

Ia menambahkan, pengadaan vaksin memang dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Akan tetapi pelaksanaan kegiatan vaksinasi tentu membutuhkan dukungan Pemkab.

Menyinggung soal anggaran sebelumnya untuk penanganan covid-19 di Kabupaten Mabar, Salvador Pinto menyebutkan, dari total Rp 35 Miliar, yang terserap hingga akhir tahun 2020 mencapai 98%.

“Ya pasti kita lakukan evaluasi lagi terhadap beberapa komponen belanja yang diperkirakan bisa dievaluasi untuk mendukung pelaksanaan vaksin di Kabupaten Manggarai Barat supaya masyarakat kita terjamin kesehatan dan kenyamanannya dan pembangunan juga berjalan. Untuk anggaran penanganan covid-19 tersedia sekitar 35 Miliar lebih atau terserap 98% realiasi hingga akhir tahun 2020,” ungkap Pinto saat ditemui Wartawan di ruang kerjanya, Selasa (12/1/2021).

Pinto jelaskan, langkah lebih lanjut penanganan covid-19 di Kabupaten Mabar tahun 2021, pihaknya menerapkan dua skema penanganan yang sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional dan regulasi Pemerintah Pusat. Yakni melalui belanja tidak terduga dan melakukan evaluasi APBD. Melakukan evaluasi terhadap belanja-belanja operasional yang tidak mengganggu pelayanan publik.

“Belanja tak terduga dalam APBD tahun 2021 kita siapkan lebih kecil dari tahun sebelumnya. Kita lagi menunggu juknisnya. Karena sesuai edaran Pemerintah pusat, pengadaannya dilakukan oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah tentu mendukung pelaksanaannya, melakukan koordinasi, mobilitas dan pengamanannya. Mudah-mudahan dana 10 Miliar lebih ini bisa membackup pelaksanaan vaksinasi covid-19 gratis,” ungkapnya.

Kedua, kalau tidak cukup maka langkah lanjutan adalah melakukan evaluasi terhadap komponen belanja operasional yang tidak mengganggu pelayanan publik.

“Kita lakukan evaluasi terhadap APBD. Saya selaku Kepala Pengelolaan Keuangan tentu melakukan telaahan dan diputuskan atau ditetapkan oleh Bupati,” ujar Pinto.

Pantauan Media hingga hari ini, bahan vaksinasi covid-19 Sinovac belum tiba di Kabupaten Manggarai Barat.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Yohanes Johan, A.Md, Kep belum memastikan kapan vaksin Sinovac tiba di Labuan Bajo.

“Kami belum bisa memastikan, kapan vaksin itu tiba di sini,” ujar Yohanes. (*)