PAYAKUMBUH, metro7.co.id – Kota Payakumbuh kecipratan untung oleh geliat pariwisata yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar).

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sumbar Wahyu Purnama dalam pembukaan Payakumbuh Mufash & Exhibitions, Sabtu (19/2). Diungkapkannya, pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh saat ini tertinggi di Sumbar, disusul Bukittinggi dan Padang.

“Luar biasa, orang Luak Limopuluah memang sangat kreatif. Kota ini kecipratan untung dari potensi yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, karena potensi pariwisata di sana. Kita berharap dengan sinergi yang baik, maka bisa menghasilkan kekuatan ekonomi yang kuat,” kata Wahyu.

Dijelaskan, Masjid Agung dan hotel berbintang masih menjadi kekurangan kota Payakumbuh. Namun, dia melihat pondasi yang kuat seperti lahan untuk membangunnya sudah ditinggalkan, semoga ini bisa dilaksanakan oleh Walikota pada periode selanjutnya.

“Saya juga mengapresiasi Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Payakumbuh di kantor Walikota ini, bentuknya memang seperti Mal. Pelayanan publiknya pun diakui juara di Indonesia, harusnya daerah lain belajar ke sini dan kota ini menjadi rujukan,” jelasnya.

Wahyu mengatakan kegiatan Payakumbuh Mufash & Exhibitions ini sebenarnya sudah direncanakan sejak awal tahun 2020, namun baru sekarang kesampaian dilaksanakan.

“Peran BI kami memberi dorongan untuk pertumbuhan ekonomi daerah, di samping peran utama kami menjaga stabilitas ekonomi dan peran dalam sistem pembayaran. Kegiatan ini kami dukung untuk mendorong Pemda memajukan UKM dan ekonomi daerah,” kata Wahyu.

Sementara itu, Walikota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan, bersyukur dengan adanya pameran produk UMKM binaan Bank Indonesia dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Payakumbuh.

“Model acaranya ini bagus, sudah tidak seperti dulu lagi, kita berharap acara pameran ini bisa dilaksanakan kedepannya dengan konsep seperti ini, karena ini mendorong perekonomian, saya rasa setelah pandemi berakhir kita perlu fokus kepada acara seperti ini,” kata Riza Falepi.

Walikota dua periode itu juga menjelaskan, pelaku UMKM di Kota Payakumbuh sangat ramai dan persaingan yang cukup sehat membuat mereka berinovasi memanfaatkan pemasaran online. Bahkan, sebagian UMKM yang ditemui Riza omsetnya besar meski tokonya kecil.

“Meski skalanya belum mencapai level besar, tapi kemajuan sudah ada. Buktinya pertumbuhan ekonomi di kota ini lebih baik. Tanda-tandanya bisa kita lihat pada saat malam hari area kuliner kota ini ramai,” jelas Riza.

Politikus PKS itu juga menerangkan, pelaku UMKM di kota Randang ini banyak yang pangsa pasarnya di luar Kota Payakumbuh. Seperti industri makanan ringan yang pemasarannya sampai ke Jambi, Sumatera Utara, Batam, dan Riau.

“Coba kita lihat di Kecamatan Payakumbuh Barat, sudah banyak pabrik makanan olahan,” terang Riza.

Karena itu, jelas Riza, pihaknya serius mengurusi ini dengan meminta Loka POM membuka kantor di Kota Payakumbuh, Pemko Payakumbuh sudah menyediakan tanah seluas sekitar setengah hektar untuk Loka POM membuka kantor baru.

“Tujuan kita supaya terjamin kualitas semua produk ini secara hukum dan legal, dapat dipertanggungjawabkan, produk terakreditasi dengan baik dengan sertifikasi yang telah ada. Untuk itu pihak kementerian dan dinas terkait sudah kita koordinasikan juga,” jelas Riza.

Atas dukungan para sponsor sehingga bisa menggelar pameran, apalagi kepada BI, Riza sangat mengapresiasi sekali, dirinya kaget mengetahui BI juga begitu semangat menyongsong acara ini bersama Dekranasda dan Darabirra.

“Terimakasih kepada BI memberikan sponsorship. Semoga kita bisa terus menaikkan omset pelaku UMKM setinggi-tingginya, dan ini menjadi kebanggaan kita bersama,” pungkas Riza