ASAHAN, metro7.co.id – Sekolah Jurnalistik PWI Kabupaten Asahan tahun 2022, bertempat di Aula Kantor PWI, Minggu (23/10) Secara resmi di tutup Syamsuddin Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Asahan.

Ketua Panitia Sekolah Jurnalistik PWI Kabupaten Asahan, Rasuddin Sihotang melaporkan, bahwa kegiatan Sekolah Jurnalistik PWI Kabupaten Asahan tahun 2022 sudah selesai dengan baik.

Rasuddin juga mengatakan bahwa pelaksanaan sekolah Jurnalistik tersebut dimulai dari tanggal 1 hingga 23 Oktober, dilaksanakan seminggu dua kali yaitu hari Sabtu dan Minggu.

“Alhamdulillah, kegiatan berjalan dengan baik. Setelah ini, kami memberikan kesempatan kepada para peserta untuk ikut magang di lapangan bersama pengurus atau anggota PWI Kabupaten Asahan,” kata Rasuddin yang juga merupakan Wakil Ketua Bidang Pendidikan.

Sementara, Ketua PWI Kabupaten Asahan, Indra Sikoembang mengatakan, bahwa ada 22 orang peserta. Namun, ada beberapa yang tidak berkompeten. Maka yang ada hari ini adalah peserta yang berkompeten.

“Para peserta ini sudah bisa menjadi Wartawan. Sekolah ini telah memberikan delapan materi. Tentunya ini bisa menjadi bekal para peserta dalam kegiatan lain maupun kehidupan sehari-hari,” kata Indra.

Menurutnya, ilmu Jurnalistik adalah ilmu yang baik. Karena didalamnya mengandung Bahasa Indonesia. Di sini diajarkan bagaimana menggunakan dan mengolah Bahasa Indonesia yang baik.

“Semoga tahun depan kegiatan ini bisa kita gelar kembali,” ucapnya.

Kemudian, Kadis Kominfo Asahan Syamsuddin mengatakan, hasil kegiatan ini menjadi bahan laporan untuk agenda tahun depan. Jika bermanfaat maka akan kembali digelar.

“Pemerintah ingin menaikkan Sumber Daya Manusia. Program ini sudah disampaikan boleh Bapak Bupati ke Kemendagri, dengan tujuan mencerdaskan anak bangsa,” kata Syamsuddin.

Menurutnya, dari sisi penampilan dan penyampaian sangat penting dalam menunjukkan potensi dan kelakuan sehari-hari.

Ia pun berharap, ilmu yang didapat bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kalian sudah dinyatakan semi Wartawan. Kalau bisa menjadi Wartawan, jadilah Wartawan yang baik. Kalau tidak menjadi wartawan, maka jadilah penulis yang bisa disukai masyarakat.

“Kritik lah Pemerintah, tapi dengan kritik yang membangun, jangan pernah membuat tulisan hoax, apalagi sampai dipublikasikan. Berikanlah informasi yang baik kepada masyarakat,” pungkas Syamsuddin.