SIANTAR, metro7.co.id – Terkait kasus kehilangan satu buah mesin bordir dan satu buah mesin jahit milik Rini Simamora (21) dan Sintia Simanjuntak (20) hingga kini terkesan masih belum ada kejelasan.

Bahkan terkait kejadian tersebut pihak PD Pasar Horas melalui Sehat Toga Sihite saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/7/22) enggan dikonfirmasi. Bahkan saat dihubungi wartawan, enggan memberikan jawaban terkait pernyataan yang dilayangkan wartawan ini.

Tidak hanya itu, pihak PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar terkesan bungkam dan tidak mau memberikan jawaban apapun. Padahal jelas-jelas seharusnya, pihak Pasar Horas Jaya harus memberikan kenyamanan bagi para pedagang yang berjualan di Perusahaan Daerah tersebut.

Tidak hanya Sehat Toga Sihite selaku Direktur Utama yang enggan memberikan komentar terkait kehilangan tersebut, bahkan salah seorang Pegawai PD Pasar Horas yang dicoba dihubungi wartawan enggan memberikan komentar nya.

Sementara itu, Korban Rini Simamora (21) saat dihubungi wartawan, Selasa siang mengatakan terkait kejelasan kasus kehilangan tersebut pihak PD Pasar Horas belum memberikan kejelasan yang jelas.

“Belum ada kejelasan Bang. Orang itu datang tadi pagi hanya membahas terkait artikel yang Abang tayangkan semalam terkait uang yang Rp 35 ribu itu. Mereka bilang uang itu hanya uang kebersihan bukan uang keamanan,” ujar Rini.

Rini Simamora menambah pihaknya berharap Kapolpos Pajak Horas Siantar agar memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para pedagang yang berjualan dan memiliki kegiatan di Pasar Horas.

“Kalau harapan kami, yah semoga pelaku nya segera dapat. Dan kami juga berharap kepada pihak Dinas Pasar dan juga kepada keamanan agar memberikan perlindungan hukum yang tetap,” harapnya.

Diberitakan sebelumnya, satu unit kios yang beralamat di Pasar Horas tepatnya di Lantai Tiga Gedung PD Pasar Horas Jaya Kota Pematang Siatar dibobol maling Senin (18/7/22) pagi.

Korban Rini Simamora (21) dan Sintia Simanjuntak (20) yang merupakan warga Pekanbaru mengaku baru saja menyewakan kios tersebut kepada pihak PD Pasar sekira satu bulan lalu. Namun sayang keduanya diselimuti kekecewaan setelah mengetahui dua unit mesin jahit milik keduanya hilang dicolong maling.

Kepada wartawan, Rini Simamora mengatakan dirinya dan rekannya terakhir menutup kios tersebut pada Sabtu (17/7/22) sekira pukul 16.30 WIB.

“Jadi terakhir kami tutup kios pada Sabtu sekira jam tengah lima sore. Selanjutnya Minggu libur, baru lah Senin buka, setelah sampai di sini kami buka kiosnya mesin nya sudah tidak ada,” ujar Rini kepada wartawan Senin (18/7/22) siang.

Kehilangan tersebut diketahui oleh para korban pada Seni pagi sekira pukul 09.00 WIB, tepatnya saat keduanya hendak membuka kios. Namun dalam seketika keduanya terpaku diam dan histeris, setelah mengetahui satu unit mesin jahit dan satu unit mesin bordir yang sebelumnya berada di dalam kios menghilang.

“Jadi tadi pagi itu kami siap-siap lah bang mau kerja, eh sampai disini trus kami buka kios nya. Mesinnya itu hilang bang, kami pun sontak terkejut, hal ini juga sudah kami laporkan ke pihak Dinas Pasar dan mereka bilang hanya sabar aja,” tambah Sintya Simanjuntak.

Akibat kejadian tersebut, para korban ditaksir mengalami kerugian berkisar Rp 5 juta rupiah. ***