SIANTAR, metro7.co.id – Sejak awal bulan Maret 2020 lalu wabah virus Corona (Covid-19) sudah mulai masuk di wilayah Republik Indonesia, kurang lebih 7 bulan telah berlalu Wabah Virus Covid-19 hampir telah merebak tiap-tiap kabupaten kota yang ada di Indonesia, salah satunya Kota Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara.

Selama pandemik Covid-19 sangat berdampak dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya, mulai dari perekonomian masyarakat dan badan usaha masyarakat menengah kebawah.

Dinas Ketenaga Kerjaan (Disnaker) Kota Pematang Siantar mencatat ratusan orang masyarakat mengalami penganguran selama pandemik Covid-19.

Kasi Informasi Pasar Kerja Dan Bursa Kerja Tumpal Pasaribu, saat ditemui Rabu (16/09/2020) sekira pukul 11.30 Wib tepatnya di ruang kerjanya, selama pandemik tercatat 696 orang karyawan perusahaan menengah kebawah dirumahkan, 86 orang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan 222 Sip.

“Sesuai data yang kita dapatkan, kita juga telah turun ke lapangan. Tercatat sebanyak 81 usaha menengah kebawah melemah (tutup),” kata Tumpal Pasaribu.

Adapun sejumlah usaha yang melemah selama pendemik diantaranya usaha yang bergerak dibagian kepariwisataan seperti rumah makan, hotel, tempat wisata seperti taman hewan.

“Dirumahkan itu sifatnya sementara. Contoh ada 50 karyawan, yang mana 20 dirumahkan dan 30 bekerja. Bila nanti Covid-19 mulai mereda, mereka kembali normal bekerja,” terang Tumpal Pasaribu

Adapun mekanisme lainnya, sejumlah perusahaan melakukan sistem shift agar memberi rasa keadilan terhadap karyawannya. Tumpal mengatakan, jumlahnya sendiri ada 222 orang seusai data yang didapatkan

Terkait PHK terhadap 86 karyawan, dikatakan Tumpal Pasaribu mau tak mau terjadi dimasa Pandemi Covid-19.  Dimana para pelaku usaha sudah tidak sanggup lagi untuk membayar upah karyawan disebabkan pendemik ini.

“Sebenarnya para pelaku usaha sudah bisa menjalankan usahanya dengan persyaratan mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah,” kata Tumpal.

Beberapa Minggu lalu pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi agar pelaku usaha mulai menjalankan usahanya, dimana saat ini telah menuju new normal. Apabila usaha lancar, masyarakat kembali bekerja otomatis sedikit membantu perekonomian masyarakat agar kembali bangkit,” ujarnya mengakhiri. ***