LABUHANBATU, metro7.co.id – Sejarah singkat renang, di Eropa seperti negara Yunani melalui olimpiade modern pertama kali pada tahun 1896 Athena, olahraga renang dengan gaya dada dipertandingkan empat nomor yaitu 100 meter, 500 meter, 1.200 meter, untuk renang gaya bebas 100 meter bagi para pelaut.

Selain itu, Nicolas Wymann merupakan seorang profesor Jerman pernah menulis dan membukukan catatan tentang renang modern untuk pertama kalinya pada tahun 1538.

Di zaman batu, jauh sebelumnya terdapat juga selembar lukisan batu menggambarkan orang sedang berenang bernama Wadisura di sebelah barat Mesir terdapat di Padang Gurun Kebir diperkirakan berusia 10.000 tahun telah dibuat pada 4000 SM lalu.

Walaupun berenang adalah gerakan ketika bergerak berada didalam air. Selain untuk olahraga, manfaat berenang juga untuk rekreasi, untuk kesehatan, untuk mandi, untuk mencari ikan di sungai, danau, dan laut. Sementara manusia juga tak terlepas dari perairan dan daratan dalam kehidupan pada peta bumi.

Kilas Balik Fasilitas Aset Pemkab Kolam Renang

Persatuan Renang Seluruh Indonesia disingkat (PRSI) dengan segala fasilitas di Indonesia baru mulai dikenal setelah Kemerdekaan tahun 1945 lalu. Berbeda halnya, di Kabupaten Labuhanbatu, sejak dijabat Bupati Labuhanbatu oleh Abd Wahid ER, pada tahun 1951-1954, hingga selanjutnya pergantian Bupati Labuhanbatu.

Untuk fasilitas sarana prasarana olahraga aset pemkab kolam renang melalui cabang olahraga persatuan renang seluruh Indonesia (PRSI) hingga kini masih belum terbangun di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Walaupun aset pemkab kolam renang oleh masyarakat, sempat terpublikasi bakal dibangun ketika dijabat Bupati Labuhanbatu HT Milwan Tahun 2000-2010 lalu. Berlokasi diareal pelepasan HGU PTPN III Janji berbatasan dengan Gedung Olahraga (GOR-red) di simpang Kompi Jalinsum Rantauprapat – Medan.

Namun belum terwujudnya aset pemkab kolam renang sangat mempengaruhi untuk prestasi meraih medali bagi atlet ketika mengikuti perlombaan. Bertujuan, sebagai pembinaan hingga pencarian bibit atlet dalam praktek berenang ketika berada didalam kolam renang tersebut.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI-red) Kabupaten Labuhanbatu, Ahmad Sofyan Ritonga disapa akrab Upas ketika diwawancarai, Sabtu,(21/10/2023) mengatakan, bahwa terdapat lahan seluas 1 hektare sebagai aset pemkab kolam renang tahun 2023 ini, telah dipersiapkan untuk dibangun oleh pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.

Menurutnya, untuk pembangunan kolam renang telah dimasukkan pada R-APBD tahun anggaran 2024 mendatang. Berlokasi di areal lahan Islami Center di jalan H. Adam Malik atau dikenal Jalan By Pass (Jalan Baru), Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu.

Demi mewujudkan pembangunan aset pemkab kolam renang, kata dia, setelah Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga melihat adanya latar belakang minimnya fasilitas sarana prasarana olahraga terkhusus pada cabang olahraga renang tersebut.

Kemarin, bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga dan wakil bupati Ellya Rosa Siregar juga telah menutup kejuaraan renang antar pelajar akuatik Indonesia cup II tahun 2023, di kolam renang perumahan Bukit Hijau Permai, jalan H Adam Malik, tepatnya Kamis (12/10/2023) lalu.

“Seperti lomba renang tingkat pelajar kemarin, untuk fasilitas kolam renang yang digunakan adalah milik swasta. Kalau aset pemkab kolam renang terbangun tentu menjadi catatan tersendiri bagi masyarakat khususnya pencinta cabang olahraga,” ujarnya.

Ia jelaskan, selain minim fasilitas, bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga juga didorong akan kecintaannya pada olahraga. Tahun 2022 lalu, pada pekan olahraga provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) untuk Labuhanbatu telah berhasil meraih medali emas, perak dan perunggu dari beberapa cabang olahraga.

Sehingga masuk peringkat 10 besar dari 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Dari peringkat tersebut, Labuhanbatu untuk prestasi jauh lebih baik, apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dicabang olahraga ketika mengikuti perlombaan.

Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga begitu suport olahraga “Artinya, selain ingin fasilitas kolam renang dapat terwujud, bapak bupati untuk cabor panjat tebing juga ingin difasilitasi di areal lapangan stadion Bina Raga. Dan lapangan bola mini dan lapangan bulu tangkis tempat latihan atlet ikut dibangun di areal lahan asrama haji nantinya,” tandasnya.

Sementara pencinta olahraga, Rajali Nasution merupakan warga Kecamatan Panai Hilir, sangat mengapresiasi program bupati dan KONI Labuhanbatu untuk mewujudkan fasilitas kolam renang sebagai aset pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.

Meskipun demikian, sambungnya, pemkab dan KONI Labuhanbatu juga harus dapat menerima masukkan dari masyarakat demi mewujudkan untuk kepentingan dalam memajukan olahraga di Kabupaten Labuhanbatu.

Seperti halnya, contoh selain kolam renang dibangun perlu juga untuk diperhatikan pelatihan wasit sepakbola, menurutnya, pemkab dan KONI Labuhanbatu sangat aktif menggalakkan olahraga terkhusus pada cabang olahraga sepakbola di Kecamatan Panai Hilir.

“Iya, saran kami selain sarana kolam renang untuk pelatihan wasit sepakbola juga perlu diperhatikan. Karena sepakbola sangat dicintai masyarakat Desa maupun Kecamatan, sebab dinilai sangat merakyat untuk ditonton dari semua kalangan masyarakat Panai Hilir,” pintanya. ***