SIANTAR, metro7.co.id – Menjelang pilkada serentak yang diselenggarakan Bulan Desember mendatang, dalam rangka pemilihan kepala daerah, warga Kota Pematang Siantar dihadapkan dengan dua pilihan yakni Paslon dan Kolom Kosong atau Kotak Kosong.

Untuk menciptakan hak masyarakat berdemokrasi, gerakan masyarakat yang memilih kotak kosong kini telah hadir di pilkada mendatang.

Pilkada Pematang Siantar, Sumatera Utara, posko pemenangan Relawan Masyarakat Kotak Kosong atau Mas KoKo kini telah didirikan dan siap menantang pasangan calon (paslon) tunggal Asner-Susanti di pilkada mendatang.

Posko Relawan Mas KoKo ini berada di Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat. Posko didirikan sebagai bentuk perlawanan terhadap jalannya Pilkada Pematang Siantar yang kurang demokratis.

Penggagas relawan kolom kosong, Horas Sianturi menyampaikan posko Mas KoKo telah dibangun. “Rencananya akan segera dihadirkan di delapan kecamatan yang ada diwilayahnya Kota Pematang Siantar,” ujar Horas Sianturi saat dihubungi wartawan, Rabu (30/09/2020).

“Posko yang beralamat di Jalan Merdeka merupakan posko pusat, namun nantinya kita juga akan dibangun hingga setiap kecamatan dan kelurahan-kelurahan,” ujar Horas.

Acara peresmian sekaligus deklarasi pemenangan kolom kosong, terang Horas, akan dilangsungkan dalam waktu dekat.

“Kita sudah menghubungi pihak Gugus Tugas untuk membuat ijin acara, kita juga harus mematuhi Protokol Kesehatan,” ujarnya.

Horas Sianturi menjelaskan, maskoko (Kolom Kosong) adalah tindakan dari koalisi masyarakat, relawan kolom kosong. Hal itu terlahir guna menyikapi dimana saat ini masyarakat hanya diberikan dua pilihan yakni Paslon dan Kolom Kosong.

Kehadiran pihaknya juga ada dorongan karena tindakan KPU dan Bawaslu sangat minim untuk memperkenalkan Kolom Kosong di pilkada mendatang. “Jadi kita hadir untuk memberikan pandangan kepada masyarakat bahwasanya pilihan ada dua. Jangan sampai masyarakat itu jadi Golput,” beber Horas Sianturi.

Ditegaskannya bahwasanya, Kolom Kosong adalah pilihan. Apabila nantinya ada masyarakat yang merasa kurang masuk kehatinya kepada Paslon Asner-Susanti, masih ada pilihan lain adalah kolom kosong. “Jadi kalau mau milih Paslon silahkan, kolom kosong juga ya silahkan, intinya masyarakat itu jadi bebas,” ujarnya.

Pihaknya menganggap pilkada kali ini pihak Paslon dalam artinya Asner-Susanti dianggap mereka adalah sebagai orang terbaik. Dimana Asner-Susanti sanggup mengambil atau meyakinkan hati seluruh partai.

“Jadi Hati Partai sudah diambil jadi hati masyarakat juga harus dikerjakan, karena yang memilih adalah masyarakat,” terang Horas Sianturi. *