AMUNTAI Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Amuntai (MTsN Model) menggelar pesantren kilat  untuk mengisi liburan di bulan Ramadhan 1433 H.
Kepala Madrasah MTsN Model Amuntai, Drs H Tajudinnor, kepada Metro7 mengatakan bahwa pihaknya selalu mengadakan pesantren kilat setiap bulan Ramadhan yang pesertanya adalah para siswa MTsN sendiri pada kelas 8 dan 9, karena tidak ada keharusan semua siswa untuk mengikutinya.
“Pesantren kilat merupakan agenda rutin madrasah ini, karena untuk mengisi liburan lebih baik ikut sebagai peserta pesantren, sudah barang waktu akan terisi dengan hal yang bermanfaat juga mengperoleh pahala,” jelasnya.
Kegiatan pesantren kilat ini digelar dari tanggal 25 sampai dengan 31 Juli 2012.  Sifatnya adalah keikhlasan peserta itu sendiri dalam mencari hal yang bermanfaat  di bulan Ramadhan.
H Tajudinnor mengatakan, kendati tidak diwajibkan, jumlah peserta yang ikut lumayan banyak, yakni sekitar 245 orang.
Alhamdulillah, peserta sangat antusias dalam mengikuti pesantren kilat atau pesantren Ramadhan ini,” ujarnya.
H Tajudin juga mengungkapkan bahwa untuk tahun ini MTsN Model Amuntai dalam pelaksanaan Pesantren kilat ini bekerjasama denga Ikatan Santri Banjar (ISRAR).
ISRAR adalah wadah para santri se Kalimantan selatan yang mondok (sekolah – red) di pondok Pesantren Darullughah Wadda`wah dari Bangil–Pasuruan Jawa Timur.
Jadi ujarnya, semua materi yang disampaikan dalam pesantren Ramadhan ini nara sumbernya adalah para santri yang tergabung dalam Israr ini.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pesantren Ramadhan, Ahmad Subki, kepada Metro7 mengatakan bahwa tujuan diadakannya pesantren kilat adalah untuk lebih mengetahui dan mengenal Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan para pejuang Islam yang telah memperjuangkan dan menyebarkan agama Islam di muka Bumi, terutama di Indonesia.
“Kita akan lebih mengenalkan kepribadian Nabi Muhammad SAW dan para sahabat serta para wali Allah termasuk Wali Songo yang di Indonesia,” jelasnya.
Ahmad Subki berharap dengan diadakannya Pesantren Ramadhan ini, para remaja Amuntai bisa lebih bijak dalam bergaul.
Maksudnya, jangan sampai melupakan akidah dalam pergaulan sehari–hari, yang lebih banyak membawa kemudharatan daripada manfaat. Metro7/Ayie