BARABAI, metro7.co.id – Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Berry Nahdian Forqan di tahun ajaran baru 2020/2021 sambangi langsung ke beberapa sekolah, kemaren.

Didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan H Pandiansyah dan Kadis Pendidikan Hj Chairiah.

Mereka lakukan monitoring dadakan ke sekolah-sekolah, di antaranya ke SDN 1 Barabai Timur, SDN 2 Barabai Timur, dan SMPN 12 HST.

Dalam monitoring tersebut, Wakil Bupati HST Berry Nahdian Forqan berikan arahan kepada Kepala Sekolah, guru, siswa, dan orang tua siswa agar tetap terapkan sosial distancing saat belajar mengajar.

“Kami mengimbau kepada Kepala Sekolah agar tetap terapkan protokol kesehatan saat belajar mengajar,” kata Berry.

Para peserta didik harus tetap jaga protokol kesehatan, seperti selalu pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak.

“Meski saat ini daerah kita sudah mulai coba terapkan adaptasi new normal, kita tak boleh lengah karena sewaktu waktu wabah ini bisa terjadi lonjakan kasus,” ucap Berry.

Tahun ajaran ini layaknya tahun sebelumnya, diawali Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Lantaran ditengah pandemi, MPLS tahun ini dilakukan secara singkat yaitu selama tiga hari dan bergiliran dengan kakak kelasnya masuk sekolah pertama di tahun ajaran baru.

Salah satu contoh, seperti di SDN 2 Barabai Timur, MPLS dilakukan secara sampling. Beberapa siswa tak semua masuk, hanya siswa siswi baru saja.

Berry berharap untuk MLPS ini jangan terlalu lama, kalau bisa di persingkat saja.

“Kita harus segera mulai proses pembelajaran di sekolah agar kegiatan proses belajar mengajar bisa berlangsung secara wajar, walaupun melalui daring, tak bisa dulu dengan tatap muka,” ujarnya.

“Proses pembelajaran ini harus terkonsisten dilaksanakan selama situasi pandemi ini belum dicabut, sehingga tingkat kedisiplinan, tingkat kepatuhan, tepat waktu proses belajar mengajar juga harus berjalan seperti halnya mereka ada di tengah-tengah kita,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Chairiah sampaikan, dalam pembelajaran daring, siswa ditekankan dari jam berapa mereka harus sudah mulai siap, tentu untuk ikut pembelajaran di rumah masing-masing.

“Mereka di rumah ikuti proses pembelajaran seperti layaknya di sekolah dan lakukan monitoring langsung ke rumah siswa, walaupun secara sampling untuk berikan semangat kepada siswa dalam pembelajaran secara daring mulai rumah,” ujarnya.

Sekolah tetap berlakukan proses belajar mengajar, misal dari pukul 07.30 hingga pukul berapa layaknya seperti siswa berada di sekolah. ***